🍂 Puding Coklat 🍂

113 11 15
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

"Entah kenapa, aku seperti melupakan sesuatu yang begitu penting," Luffy penonton tampak duduk di atas barel kosong.

Rasanya sudah begitu lama dia mengikuti kisah petualangan yang begitu menarik ini, dan hal itu membuatnya cukup terbuai.

"Darimana aku berasal? Dan apa yang kulakukan di sini?" ucapnya lagi dengan tampang bodoh.

"Hentikan kapalnya!" suara teriakan Nami terdengar begitu keras.

Teriakan itu juga membuat Luffy penonton ikut terkejut.

"Oh ya. Aku sedang mengikuti sebuah kisah lama," Luffy penonton kembali bergumam. "Sepertinya aku ikut berada di dalamnya," dia tersenyum. "Siapa yang peduli darimana aku berasal. Lagipula siapa yang menunggu arwah sepertiku?" ucapnya.

Meanwhile di tempat yang berbeda, namun masih dalam dimensi yang sama...

Nami penonton tampak memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa begitu sakit.

"Aku merasakannya," gumamnya pelan. "Apa yang terjadi padamu, Luffy?"

👒🍊👒

Kembali ke latar waktu saat ini...

"Sudah kuduga kalau dia memang sangat sulit mengendalikan dirinya sendiri. Dia hampir lupa siapa dia sebenarnya," kata Oda.

"Bagaimana dengan Nami?" Inaba bertanya cemas.

"Dia masih sadar. Aku tidak begitu khawatir pada Nami. Dia bukanlah orang yang mudah terpancing akan sesuatu yang membuatnya hilang kendali. Kecuali saat ada yang menawarinya uang atau memujinya cantik," jawab Oda.

Dia melihat genggaman tangan Nami pada tangan Luffy semakin erat, walaupun dua tubuh itu sedang kehilangan kesadaran.

"Nami kesakitan. Ketika dua jiwa saling terhubung, pasti salah satunya akan merasakan sakit disaat jiwa lainnya lupa akan jati dirinya sendiri," Oda benar-benar berharap banyak saat ini.

Inaba menatap kedua tubuh itu dengan pandangan cemas. "Kau pasti bisa, Nami! Temukanlah Luffy secepatnya dan bawa dia kembali!"

👒🍊👒

Kembali lagi ke masa lalu...

"Kenapa kita berhenti, Nami?" tanya Luffy yang segera berlari mendekati navigatornya.

"Ada es. Aku takut Sunny Go akan menabraknya," Nami menunjuk es yang menjulur lurus di permukaan air laut itu.

Aneh sekali.

"Ada es di perairan musim panas? Sepertinya dunia ini mulai gila," Luffy bingung, tidak sadar kalau dirinya jauh lebih gila dibandingkan dengan fenomena alam semacam itu.

Robin memperhatikan es yang disebutkan Nami barusan. Dan tiba-tiba saja wajahnya memucat melihat es yang sangat tidak asing itu.

"Ada apa, Robin?" tanya Zoro.

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang