🍂 Until I Found You 🍂

128 14 21
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

"Sampai di sini saja ya. Akhirnya aku bisa melanjutkan petualanganku sendiri," Yamato memandangi kapal yang sudah menunggunya.

Beberapa mantan kru bajak laut Beast sudah ada di sana.

"Kita berpisah di sini, Yamao! Nikmatilah perjalananmu sebagai kapten bajak laut mulai dari sekarang," Luffy beserta kru-nya melambaikan tangan pada putri Kaido itu yang training menjadi bajak laut di Sunny Go beberapa minggu ini.

Nami, Franky dan Jinbe sudah mengajarinya banyak hal seperti menggunakan log pose atau eternal pose sampai dengan cara mengoperasikan sebuah kapal.

"Itu sangat menyenangkan. Kita pasti bertemu lagi!" teriak Yamato.

"Tentu!" jawab Luffy.

"Jaa nee, minna!" Tama naik ke atas pundak Luffy dibantu Nami, lalu melambaikan tangannya dengan girang.

Beberapa bajak laut Beast yang masih terpengaruh dengan dango milik Tama tampak menangis karena mungkin akan berpisah cukup lama dengan Tuan mereka itu.

Layar Sunny Go terbentang, dan angin laut segera menggerakkannya menuju pulau selanjutnya. Sementara Yamato memimpin kru barunya mengambil jalan lain, tentunya setelah mereka menerima vivre card milik Luffy sebelumnya.

"Selanjutnya kemana, Nami?" tanya Luffy seraya menyandarkan dagunya di bahu sang navigator tercinta.

"Aku dan Robin sudah memetakan perjalanan menuju Laugh Tale sejak kita meninggalkan Sphinx. Sesuai arahan Marco, kita perlu mengunjungi satu pulau lagi sebelum kita memasuki rute Laugh Tale itu," jawab Nami seraya memandangi sebuah eternal pose pemberian Marco di tangannya.

Lodestar.

Itulah pulau terakhir di New World dan merupakan pulau paling ujung di Grand Line sebelum menuju pulau terakhir.

"Menurut Inuarashi, siapapun yang bisa mencapai pulau Lodestar akan menemukan poneglyph yang berisi tentang seiarah dunia dan peradabannya, juga yang paling penting adalah sebuah rute menuju pulau terakhir yaitu Laugh Tale. Bisa disimpulkan jika pulau Lodestar adalah sebuah pulau yang sangat sulit untuk dicapai. Bahkan log pose sendiri tidak bisa menunjukkan kemana arah pulau selanjutnya setelah Lodestar, dan jarum penunjuk arahnya pun hanya akan berputar-putar saja," jelas Nami.

"Itu artinya, Laugh Tale belum tentu berada di bagian paling ujung Grand Line bukan?" tebak Luffy.

Nami kaget karena merasa Luffy tumben mengerti dengan penjelasannya barusan.

"Aku Luffy! Jangan curiga begitu!" Luffy menggembungkan pipinya.

Nami tertawa kecil. Sudah dia duga kalau kaptennya ini sudah mulai bersikap dewasa saat sedang bersamanya.

"Yosh, yosh! Aku senang kau bisa mengerti, Kapten!" Nami mengusap-usap rambutnya.

"Apa mungkin aku bisa menemukan Rio Poneghlyph di sana?" Robin berspekulasi seraya meletakkan tangan di dagunya.

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang