🍂 Apologize 🍂

124 13 48
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Tama berkedip-kedip cepat, sedikit heran dengan wanita asing yang sejak tadi mengikuti Nami kemana-mana.

"Aneki, sebenarnya siapa orang ini?" tanyanya pada Nami seraya menunjuk Yamato.

"Dia Yamato. Bodyguard-ku," jawab Nami.

"Bukankah Aneki sudah punya bodyguard sendiri?"

"Siapa?"

"Luffy no Aniki kan? Dia bodyguard tidak sah-mu. Dan tanpa bayaran," jawab Tama.

Nami menepuk puncak kepala Tama. "Dengar, Tama! Kau harus bisa membedakan mana bodyguard, mana siluman. Dia itu hanya stalker mesum!"

Seketika gadis oranye itu merasa panas di sekujur tubuhnya ketika mengingat kelakuan Luffy saat mengunci mereka berdua di dalam loker.

"Anda benar, Nami-sama! Lalat itu harus segera dimusnahkan!" kata Yamato.

"Kau sudah kalah dengannya. Jangan bersikap kalau kau ingin menantangnya lagi," Nami mengibas-ngibaskan tangan di depan wajah wanita itu. "Dan jangan harap kau bisa menyeretku pulang setelah kau kalah darinya."

"Sebenarnya Anda lebih mencintai dia atau aku?" Yamato terpuruk.

"Eehhh... Tentu saja ka-" Ucapan Nami dipotong oleh Yamato.

"Ah, untuk apa aku bertanya? Tentu saja Anda memilih dia kan? Anda bilang kalau dia itu pacar Anda."

"Aniki dan Aneki berpacaran?" Tama setengah berteriak dengan wajah berseri-seri. "Kenapa aku tidak diberitahu? Ah, akhirnya aku punya sosok ayah sebentar lagi," dia menari-nari.

"Bu- bukan begitu~" Nami depresi sendiri. Memangnya siapa yang mau berpacaran dengan monyet itu~?

"Lihat, Tama! Di sini ada tebak-tebakan. Mau main?" ajak Yamato saat melihatnya di koran harian.

"Baiklah, aku suka tebak-tebakan. Aneki, jangan lupakan pajak jadian kalian dengan Aniki!"

"Nani ga?"

"Kita disuruh menebak suara hewan-hewan. Kau bisa?" tanya Yamato.

"Itu mudah!"

"Miaw, miaw~"

"Kucing! Itu suara kucing!" seru Tama.

Yamato bertepuk tangan.

"Moo... Moo..."

"Sapi!"

"Chirp, chirp, chirp..."

"Burung!"

"Sepertinya aku kena diabetes, soalnya dari kemarin ngelihatin kamu senyum terus." Yamato menaikkan alis saat membaca itu.

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang