🍂 Menyelamatkan CD 🍂

130 14 48
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ada Mbah dukun...

Chotto...

Nami menatap laki-laki berambut pirang panjang itu yang kini terlihat seperti sedang melakukan sesuatu dengan objek di depannya.

"Tidak salah lagi, Nami-san. Ini memang alamat rumah dari maling itu," Brook memastikan lagi.

Pria pirang itu menutup matanya, dengan kata-kata aneh keluar dari mulutnya. Nami sama sekali tidak mengerti.

"Dia di sini!" ucap si Pirang.

"Hawkins-san, siapa maksudmu?" tanya seseorang yang berjaga di sampingnya sejak tadi.

"Gadis pemilik celana dalam ini. Dengan begini, pekerjaanku akan lebih mudah," Hawkins berdehem. "Dia bersembunyi di balik pintu, bersama seorang pria tinggi berambut afro."

"Yabai! Kita ketahuan, Brook!" bisik Nami.

"Bagaimana dia bisa tahu?"

"Dia itu dukun."

Si Pirang bernama Hawkins itu berbicara aneh lagi, dan tiba-tiba saja Nami terkesiap melihat sesuatu di depannya sejak tadi. Sebuah kotak kaca bening, yang di dalamnya terpanjang celana dalam miliknya.

Nami segera keluar dari tempat persembunyiannya. "CHOTTO! ITU CELANA DALAM MILIKKU YANG HILANG BEBERAPA HARI YANG LALU! APA YANG INGIN KAU LAKUKAN DENGAN ITU?"

"Tunggu, Nami-san! Walaupun kita sudah ketahuan, tidak seharusnya kau menunjukkan dirimu sejelas itu!" pekik Brook.

"Dapat!" Hawkins bergerak dengan cepat mendekati Nami.

"Eh, nani?" gadis itu kaget.

Satu tepukan tangan tepat di depan wajah Nami yang seketika membuatnya tidak bergeming. Tubuhnya mematung tanpa ada kedipan berarti dari kedua matanya.

"Apa yang kau lakukan pada Nami-san?" Brook langsung marah.

"Aku menghipnotisnya. Kesadarannya akan kembali lagi saat cinta sejatinya menciumnya di pipi kanan," kata Hawkins.

"Sokka! Aku hanya perlu menunggu Luffy-san sampai di sini," Brook kembali tenang.

"Tapi tidak akan semudah itu! Zappa-sama bersusah payah berpura-pura menjadi pahlawan dengan menyebut dirinya sebagai pahlawan celana dalam demi mendapatkan benda keramat milik gadis ini," Hawkins menunjuk celana dalam Nami di dalam kotak kaca tadi. "Dia memintaku membuat gadis ini jatuh cinta padanya. Ini terlalu mudah karena dia malah datang kemari."

"Zappa?" Brook memeriksa ID card si Maling. Benar! Itu namanya.

"Sebelum kau mencoba membuatnya sadar kembali, kau tidak ingin melakukan sesuatu padanya?" goda Hawkins.

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang