🍂 Only Both Of Us 🍂

127 10 25
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Kembali ke masa lalu...

"Tidak! Tidak! Hentikan itu!"

"TIDAAAAAAAAKKKKK!"

"Pudding!"

"Tama!"

"Jinbe!"

"Brook!"

"Franky!"

"Robin!"

"Chopper!"

"Sanji!"

"Usopp!"

"ZOROOOOOO..."

"Minna... Hiks! Hiks! Jangan tinggalkan aku lagi! Aku tidak ingin kehilangan lagi! Onegai...tetaplah bersamaku di sini. Uwaaaaaaa..."

👒🍊👒

"Yamero..."

"LUFFY!"

Luffy terkejut mendengar suara teriakan itu, disertai guncangan kecil pada tubuhnya.

Luffy segera terbangun. Pelipisnya dipenuhi peluh yang begitu banyak.

Di depannya kini ada Nami, sedang menunjukkan wajah yang begitu cemas.

"Kau mimpi buruk lagi? Tadi aku mendengarmu meneriakkan nama teman-teman kita," tanya Nami seraya mengusap lembut kedua punggung tangan Luffy.

Luffy menatap wajah Nami yang masih khawatir itu. Tanpa kata, dia menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

Nami beralih duduk di pangkuan sang kapten dan melingkari pinggangnya serta menyandarkan tubuh mungilnya itu pada Luffy.

"Syukurlah kau masih ada di sini, Nami," Luffy menenggelamkan wajahnya di rambut oranye panjang sang kekasih.

"Sssssttttt...aku sudah janji kalau aku tidak akan pergi kemana-mana. Kita akan selalu bersama, bahkan mati sekalipun. Ingat?" Nami tersenyum sembari menangkup pipi Luffy dengan kedua tangannya.

Luffy menatapnya dengan tatapan sedih. "Maaf, Nami. Aku..."

Nami segera menggeleng. "Tidak apa-apa. Perangnya sudah berakhir. Lihat dirimu! Sekarang, kau adalah penguasa lautan!"

"Aku tahu. Tapi hanya tersisa kita berdua."

Nami menggeleng lagi. "Tidak, Luffy. Teman-teman kita masih ada. IM hanya mengirim mereka semua ke tempat-tempat yang tidak kita ketahui. Sama seperti saat kita di Sabaody dulu. Walau bagaimanapun, kita tetap bisa berkumpul lagi kan?"

"Ya. Tapi ini sudah tujuh tahun berlalu sejak perang besar itu berakhir. Kita sudah mencari mereka, tapi..."

"Kita masih bisa mencari. Red Line sudah hancur, bahkan All Blue sudah ditemukan. Kau bisa mengendalikan seluruh Sea King di lautan Calm Belt. Semua impian kita bahkan sudah tercapai. Bukan hal yang sulit untuk berlayar kemanapun, Luffy. Kau punya navigator terbaik selautan di sisimu. Selamanya! Jadi apa yang kau khawatirkan, Kapten?" Nami mencoba menghiburnya.

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang