🍂 Sun And Moon 🍂

129 12 20
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

"Yokatta! Syukurlah kau baik-baik saja," Nami memeluk Tama bersama Luffy sambil menangis bahagia.

"Kau sudah sebesar ini. Kelihatannya kau sudah semakin kuat seperti yang diharapkan oleh Ace," puji Luffy.

Komachiyo di sebelah mereka tampak bahagia melihat ketiganya yang terlihat seperti keluarga itu.

"Hei, jangan lupakan kami!" Zoro menginterupsinya.

Luffy menatap wajah-wajah yang sudah mulai berubah itu. Tentunya terlihat lebih dewasa lagi.

"Aku tidak tahu harus menyebut ini sebagai apa. Reunikah? Atau semacamnya? Aku dan Nami mencari kalian semua selama tujuh tahun terakhir ini, dan tiba-tiba kalian semua muncul kembali secara bersamaan," heran Luffy.

"Kami semua terdampar di suatu tempat yang tidak kami ketahui tempat apa itu. Rasanya seperti black hole, namun tidak sampai menghisap tubuh kami. Dan kami berada di sana hanya beberapa jam. Tubuh kami semua seolah menua dengan cepat. Rasanya tubuh kami mengikuti alur waktu di dunia nyata yang sudah berjalan selama tujuh tahun. Menurut prediksiku, IM mampu menciptakan dunia semacam itu. Salah satu kemampuan dari manusia abadi untuk menyiksa lawannya," jelas Robin.

"Aku tidak mau lagi kembali ke dunia aneh itu. Menakutkan!" kata Chopper sambil memeluk Nami dengan tubuh gemetaran.

"Dan bagaimana cara kalian keluar dari dunia aneh itu?" tanya Luffy penasaran.

Nami di sebelahnya sedang menenangkan Chopper yang masih terlihat sangat ketakutan.

"Ada bulan dan matahari di tempat itu. Muncul secara tiba-tiba dan kami mengikutinya sesuai insting. Saat bulan dan matahari mulai menyatu membentuk gerhana, muncul portal yang menarik kami semua ke dalamnya. Dan kami tiba di pulau ini. Kami juga menyadari bahwa Sunny Go berada tidak jauh dari sini. Jadi kami coba hubungi menggunakan Den Den Mushi terakhir," jelas Sanji.

"Sokka! Aku senang kalau kalian semua baik-baik saja," Nami benar-benar lega.

"Nami-swaaaaan...apa kau sangat rindu padaku sehingga kau sekhawatir itu?" Sanji berputar-putar di sekeliling Nami seperti beliung. "Dan kau juga semakin mempesona. Melorine..."

"Hah! Ternyata dia masih sama saja," Nami tidak heran lagi.

"Luffy, bagaimana dengan yang lain? Aliansi kita, Shanks, ayahmu..." tanya Usopp.

"Mereka semua baik-baik saja. Aku yakin saat itu IM hanya ingin menghancurkan mentalku dengan menjauhkan kalian semua dariku. Namun walaupun begitu, dunia sudah membaik. Jangan khawatir karena bumi tidak akan pernah tenggelam. Sekarang semua orang tidak perlu takut untuk berlayar lagi. Bahkan para Sea King tidak akan mengganggu pelayaran berkat bantuan dari Yuwahoshi," kata Luffy.

"Seperti yang kuharapkan dari kaptenku!" Zoro menepuk pundak Luffy.

Luffy menatap rekan pertamanya itu dengan perasaan bangga.

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang