🌊🌊🌊🌊🌊🌊
Sagar mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang namun entah kenapa lama-kelamaan kecepetan pada benda tersebut meningkat
"Ini motor kenapa dah?" ucap ny melongo saat kecepatan benda itu semangkin tinggi
Niat sagar pulang lebih tepatnya membolos dari sekolah tadi hanya untuk mendatangi rumah nya sebab tadi Feni adik sambung nya menelpon nya dan menangis keras katanya ayah dan ibu nya pergi dari rumah dia sendirian di rumah besar itu, karena seorang sagar tak tegaan pada bocah kicil apa lagi adik nya sendiri ya walaupun bukan adik kandung si toh Sena juga sama bukan adik kandung dia tapi dia sayang banget sama di Sena kenapa sama si Fani gak bisa kan?
"Bangsat ini kenapa gak bisa di rem bego!" ucap Sagar dengan emosi
Motor itu sama sekali tidak bisa di kendalikan selain membelokan ke kanan atau kiri
🌊🌊🌊🌊
Luna dan Silvia mencari para cowok yang lain dengan berlari mereka menemukan para cowok saat mereka turun dari tangga tangan Askara langsung di tarik oleh Luna
"Napa anjirr!" ucap Aska yang kaget akan kelakuan adik sepupunya itu
"Si sagar!" ucap Silvia masih terengah-engah
"Sagar?" beo mereka
"Sagar kenapa?" tanya Langit
"Tadi kan gua sama Silvia lagi nyari lo pada terus kami liat orang yang peke baju serba hitam kaya lagi utak-atik motor lo atau Sagar dan pas udah selesai dia malah ngirim pesa sama kami" ucap Luna memperlihatkan ponselnya
"Pesan nya napa gitu amat dah" celetuk Alvin
"Nah! Pas itu juga si sagar lewat terus orang itu kabur si Sagar malah bawa motor nya tampa ada rasa curiga jadi kita kesini buat nyuruh lo periksa motor lo terus kalo motor lo baik-baik aja berarti-" ucapan Silvia terpotong oleh Langit
"Motor Sagar yang di sabotase?" tebak Langit
Mendengar kata Sabotase amarah Askara semakin meningkat, entah kenapa setelah kejadian satu tahun yang lalu kata 'Sabotase' adalah kata paling sensitif untuk nya
"Cari Sagar sekarang!" perintah nya mereka semua langsung berjalan ke parkiran namun tangan Askara lagi dan lagi di cegat oleh Luna
"Apa lagi Lun?" ucap sagar tak sabaran
"Periksa dulu motor lo kalo lo yang celaka gimana?" ucap lupa Posesif pada kaka sepupunya
"Hmm" bals Askara mereka semua langsung berlari ke arah parkiran
Mereka tiba di parkiran Kevin yang paling pintar tentang motor per motoran langsung mengecek motor Askara dan yang lain siapa tau bukan hanya motor Sagar dan Askara yang di mainin orang gila itu
"Motor kita semua aman" ucap Kevin
"Berarti...." ucap Arlen
"Sagar!" seru mereka langsung menaiki motor mereka namun ada guru yang melihat
"Mau kemana kalian!!" seru guru itu, namun sama sekali tak di dengar oleh mereka
"Pak Mamat woy!" ucap Arlen melihat guru itu Hendak mengejar nya
"Biarin!!!!" ucap Askara
🌊🌊🌊🌊🌊
"Sialan anying!!" ucap Sagar saat motor nya benar-benar tak bisa di kendalikan mana di depan ada danau lagi bisa mati dia kalo kecemplung di sana
Saat motor nya mulai mendekati Danau dia terus berusaha untuk membelokkan motor nya namun sama sekali tak bisa
"Dari pada mati tenggelam mending mati jadi ayam geprek gua" ucap Sagar lagi melompat dari motor saat danau dan motor hanya berjarak 15 cm lagi , entah apa yang ada di pikiran anak itu kan bisa lompat pas udah dekat sama air gak akan sakit di banding kan lompat ke aspal emang agak sedang si Sagra ini
Benturan keras dan gesekan terjadi pada badan Sagar,Sagra yang tak menggunakan jaket jelas saja langsung mendapatkan luka yang parah di bagian tangan kaki dan berbeda bagian lainnya untung Saja dia masih menggunakan helem jadi kepalanya tak langsung terbentur aspal namun Walaupun begitu yah tetap sakit apa lagi luka yang ada di belakang kepalanya belum sembuh total, hidung nya Juga mengeluarkan darah, padahal kepalanya di balut oleh helem
Sakit perih itu menjalar di seluruh tubuh nya Sagar meringis pelan, dia berusaha untuk bangun untung saja jalan sedang sepi jadi di tak terlindas oleh mobil atau kendaraan lain dan Sial nya ternyata danau itu hanya setinggi lutut anak usia 10 tahun saja jadi untuk apa dia lompat?
"Banjingan ini semua karan terlalu panik" umpet nya kesal dia perhatikan motornya yang sama sekali tidak tenggelam hanya terendam saja walaupun tetap Ngajongkeng kalo bahasa Sunda na mah
Sagar melirik semua bagian tubuh nya yang memar, sobek, berdarah dan sebagai nya dia membuka helem nya dan menyapu darah yang keluar dari hidungnya tadi
Seseorang di balik pohon tersenyum sinis pada Sagar "sungguh pemandangan yang indah" gumama orang itu kemudian pergi
"Woy! Siapa lo!!" ucap Sagar saat melihat orang itu yang berlari dengan cepet mau nyusul tapi kaki nya sakit pake banget
"Orang itu lagi?" gumama nya
🌊🌊🌊
Askara dan lima temannya yang lain terus mencari sagar dari ujung ke ujung namun sama sekali tak di temukan mereka menghentikan motor nya dengan berbarengan
+62***: satu orang dari kalian sudah kena Fearless, tunggu giliran kalian selanjutnya
Pesan itu bukan hanya di kirim ke satu orang melainkan pada semua anggota inti Fearless
"Sialan" umpet Askara
"Banjingan dari mana lagi ini anjer" ucap Si kembar terlalu panik ayah kedua mereka gak tau di mana ya jelas mereka panik
"Terus bang sagra kemana anjirr" ucap Arlen ikut panik
"ini nomernya sama kaya yang ngirim pesan sama Silvia" celetuk Kevano
Langit hanya memperhatikan pesan tersebut sampai Sagar menelpon nya mereka semua mengalihkan pandangan nya pada ponsel langit, Langit langsung menjawab penghilang itu dan menyalakan spiker nya
"Lo di mana kita semua nyariin lo" ucap Langit langsung
"Gua di dekat danau mutiara cepat sini bantuin gua motor gua nyemplung" ucap sagar dari sebarang
"Lo ko bisa Anying!" seru TTM
"Dah gak perlu banyak bacot keburu mati motor kesyangan gua" ucap Sagar langsung mematikan ponsel nya
"Sialan main di matiin aja" ucap Arlen mereka langsung menuju tempat yang sagar maksud
🌊🌊🌊🌊
Heloo apa kabar
{Vote, komen, follow juga yah}
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Askara (end)
Fiksi Remaja(Sebelum baca mohon untuk follow dulu) Askara anak laki-laki yang di tinggal kan ibunya untuk selamanya karan ulah seseorang yang belum iya ketahuan sampai saat ini,dia bersekolah di SMA Kencana 2 di kota Jakarta, dia menjadi salah satu murid pinta...