Setelah tanggal pernikahan ditetapkan, kini Anil dan Pin tampak sibuk melakukan persiapan pernikahan mereka seperti Pre Wedding dan juga fitting baju pernikahan mereka.
Saat ini Pin berada di butik untuk melihat gaun pesanannya dengan ditemani oleh Prik.
" Apa Anil tidak fitting baju juga Khun pin? ", tanya Prik.
" Dia akan menyusul setelah meeting ", ucap Pin.
" Aku ikut bahagia melihat kalian akhirnya akan menikah ", ucap Prik.
" Terima kasih Prik ! Ini juga berkat dirimu ", ucap Pin tersenyum.
Tak lama pemilik butik datang lalu menunjukkan gaun yang di pesan oleh Pin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pin tersenyum memperhatikan gaun miliknya yang terlihat begitu cantik dan indah.
" Gaun yang indah ", ucap Prik.
" Aku akan mencobanya ", ucap Pin kemudian.
" Mari nona biar saya bantu ", ucap pemilik butik.
Tak lama Anil datang ke butik dan ia melihat prik yang sedang duduk di ruang tunggu.
" Prik ", panggil Anil.
" Anil kapan kau datang? ", tanya Prik.
" Baru saja ! Dimana Pin? ", tanya Anil.
" Sedang mencoba gaunnya ", jawab Prik.
" Benarkah? Aku tidak sabar ingin melihatnya ", ucap Anil.
Tak lama menunggu, Pin keluar dari ruang ganti dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Anil yang ternyata sudah menunggunya didepan ruang ganti.
" Anil ", ucap Pin tersenyum.
" Wow.... Cantik sekali ", ucap Anil.
" Jangan melihatku seperti itu, aku malu ", ucap Pin.
" Aku calon suamimu lantas kenapa kamu harus malu ", ucap Anil tersenyum.
" Tersenyumlah ! Biar aku mengambil gambarmu ", ucap Anil kemudian.
Pin pun menuruti Anil, ia tersenyum manis dan Anil pun mengambil beberapa gambarnya.
