YOU ARE MY DESTINY

28

Anil dan Pin sampai di salah satu Villa yang berada di daerah Ubud Bali, Villa yang sudah mereka pesan untuk beberapa hari selama mereka menghabiskan waktu honeymoon di Bali.

" Terima kasih sudah mengantar kami ", ucap Anil.

" Selamat berlibur di Bali nona ", ucap penjaga villa.

Setelah penjaga Villa pergi, Anil melihat Pin yang tengah melihat² area villa yang tampak begitu asri dengan pemandangan langsung ke arah laut.

" Villa nya bagus kan? ", ucap Anil memeluk Pin.

" Hmm... Apalagi villa ini langsung mengarah ke pantai sayang dan aku sangat menyukainya ", ucap Pin.

" Kalau kamu suka, aku jadi senang ", ucap Anil.

" Tapi darimana kamu tahu ada villa sebagus ini di Bali ", tanya Pin.

" Prik yang mengatur semuanya ", jawab Anil.

" Jadi prik tahu kalau kita ke Bali bukan ke Swiss ", ucap Pin.

" Untuk saat ini, aku hanya mempercayai Prik sayang ", ucap Anil.

" Prik memang sahabat yang baik ", ucap Pin.

" Dia juga bisa di andalkan makanya aku menjadikan Prik sebagai asisten pribadiku ", ujar Anil.

Pin tersenyum membelai pipi suaminya itu lalu mengecup singkat bibir Anil.

" Terima kasih sudah menjadi suami terbaik untukku ", ucap Pin.

" Aku sudah katakan padamu kalau aku akan selalu membuatmu bahagia ", ucap Anil.

Pin langsung memeluk Anil dan menenggelamkan kepalanya di lekukan leher Anil.

" Aku ingin selalu bersamamu kaki gips ", ucap Pin.

" Begitu pun denganku, aku ingin selalu kamu berada di sisiku menemani hari²ku sampai rambut kita memutih nanti ", ucap Anil memeluk Pin.

" Sunset nya sangat indah ", ucap Pin.

" Ayo kita ke pantai, kita lihat sunset nya dari pantai ", ucap Anil.

Pin pun menyetujuinya dan mereka berdua pun berjalan dengan saling menggenggam tangan menuju arah pantai.

Sesampainya di tepi pantai, Anil memeluk Pin dari belakang dan mereka berdua tampak menikmati cahaya sunset sore itu.

" Aku mencintaimu Pilantitha ", bisik Anil.

" Aku juga sangat mencintaimu Anilapath ", balas Pin.

*********

Prik berada di salah satu restoran menemani Khoi untuk makan siang.

" Pasti saat ini Nona Anil dan nona Pin sedang menikmati waktu mereka ", ucap Khoi.

" Apa kau iri dengan mereka? ", tanya Prik.

" Siapapun akan iri pada mereka termasuk aku ", ucap Khoi mendelik pada Prik.

" Lalu apa kamu juga ingin menikah? ", tanya Prik.

" Memangnya kamu tidak mau menikahiku seperti yang dilakukan Nona Anil ", ucap Khoi.

" Aku akan menikah denganmu tapi nanti kalau sudah saatnya ", ucap Prik.

" Kau memang pintar membual ", ucap Khoi.