38

2.1K 297 17
                                    

Upacara pemakaman Orn pun telah usai dan satu per satu para tamu pun mulai meninggalkan tempat pemakaman.


Kini tinggallah keluarga inti yang berada di pemakaman tersebut.


" Mommy ", ucap Joy menangis terisak di atas makam sang ibu.


" Kenapa mommy meninggalkan Joy? ", ucap Joy terisak.


Melihat kesedihan cucunya, alisha langsung memeluk suaminya.


Pin menghampiri Joy dan merangkul bahu anak kecil itu.


Joy melihat ke arah Pin yang tersenyum kepadanya bahkan pin menghapus air matanya.


" Sebelum mommy mu pergi, dia menitipkanmu padaku dan apa kamu mau tinggal bersama bibi dan juga aunty Anil? ", ucap Pin.


Joy menatap pin dan Anil bergantian dengan matanya yang di penuhi dengan air mata.


Anil tersenyum dan ikut menghampiri Joy lalu memeluk sejenak anak itu.


" Kamu mau kan tinggal bersama kami? ", tanya Anil.


Joy pun langsung mengangguk dan membuat Anil pin tersenyum bahagia.


" Kalau begitu mau kah kamu memanggil kami mommy dan juga ibu? ", tanya Anil.


" Mommy.... Ibu.... ", ucap Joy pada Anil dan Pin.


Mereka bertiga pun berpelukan, bahkan orang tua Anil merasa lega dan juga tampak bahagia melihat Anil, pin dan Joy bersama.


" Istirahatlah dengan tenang Phi ! Aku berjanji akan menjaga dan membesarkan Joy dengan baik ", ucap anil.


" Sekarang ayo kita pulang ", lanjut Anil.


Mereka pun pulang ke rumah masing², dimana sekarang Anil sudah memutuskan untuk mengajak Pin dan juga Joy tinggal dirumah mereka sendiri yang letaknya tak jauh dari istana Sawetwarit.

**********

Beberapa bulan kemudian .....


Di salah satu rumah sakit tampak Pin berteriak meremas rambut Anil cukup keras membuat Anil meringis kesakitan.


" Aarrghhh sakit sekali !!! ", teriak Pin memegang perutnya.


" Aduuhh.. adduhh.. sakit sayang !! ", ucap Anil yang kesakitan karena rambutnya ditarik2 oleh Pin.


" Aku jauh lebih sakit Anil dan ini semua karena ulahmu ", ucap Pin.


" Sayang jangan nakal di perut ibu ya ! Lihatlah mommy sangat menderita ", bisik Anil pada perut buncit Pin.


Hari ini adalah hari dimana Pin akan melahirkan buah cintanya bersama Anil setelah berhasil melakukan program IVF beberapa bulan yang lalu.


Dokter datang dan mencoba memeriksa keadaan Pin dan janinnya.


" Bagaimana dokter? ", tanya Anil yang masih meringis kesakitan.


" Sudah waktunya ", ucap dokter.


" Suster tolong persiapkan semuanya ", ucap dokter.


" Sayang sebentar lagi anak kita akan keluar ", ucap Anil.


" Jangan kemana² Anil !! Tetap temani aku disini ", ucap Pin


" Apa? Itu tidak bisa sayang ! Nanti dokter tidak bisa fokus ", ucap Anil beralasan.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU ARE MY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang