Anil datang ke kantornya dengan wajahnya yang cukup serius dengan diikuti Prik dibelakangnya.
Sesampainya di ruangannya, Anil menatap Prik dengan tajam membuat Prik merasa takut akan tatapan itu.
" Hiyakk... Jangan menatapku seperti itu ! Kau membuatku takut saja ", ucap Prik.
" Apa orang²mu sudah mendapatkan informasi tentang peneror itu? ", tanya Anil.
" Tidak ada informasi atau jejak apapun tentang peneror itu ! Dia sangat pintar karena tidak meninggalkan jejak apapun dan aku rasa peneror ini bukan orang sembarangan ", ujar Prik.
" Jadi kamu belum mendapatkan informasi tentang peneror itu? ", tanya Anil.
" Maaf Anil tapi peneror itu sangat susah dilacak karena mereka juga tidak meninggalkan jejak apapun ", ucap Prik.
" Brengsek !! Sebenarnya siapa peneror itu dan kenapa dia melakukan ini padaku dan Pin ", ucap Anil merasa kesal.
" Kamu tenang saja, biar ini menjadi urusanku ! Kamu baru saja menikah lebih baik kamu fokus dengan Khun Pin dulu ", ucap Prik.
" Tapi aku kasihan pada Pin karena dia selalu ketakutan gara² ulah peneror itu prik ", ucap Anil.
" Maka dari itu bawa dia bulan madu agar dia juga tidak stres ", ucap Prik.
" Kami akan pergi besok dan selama aku pergi tolong handle semuanya ", ucap Anil.
" Jangan lupa belikan aku oleh² dari Swiss ", ucap Prik terkekeh.
" Aku tidak akan pergi ke Swiss prik ! ", ucap Anil.
" Hah? Bukannya kemarin kamu bilang kamu akan ke Swiss ", ucap Prik.
" Itu untuk mengecoh peneror itu takutnya peneror itu akan mengikuti ku dan mengganggu acara bulan maduku ", ucap Anil.
" Kau pintar sekali Anil ! Aku sama sekali tidak kepikiran ke arah situ ", ucap Prik.
" Tapi ingat siapapun yang menanyakan kemana aku pergi berbulan madu tolong jawab saja, aku pergi ke Swiss ", ucap Anil.
" Siapapun? Bagaimana dengan keluargamu? ", tanya Prik.
" Siapapun termasuk keluargaku dan hanya kau saja yang tahu kalau aku tidak pergi ke Swiss ", ucap Anil.
" Siap boss !! Percayakan semua kepadaku, aku akan mengurus semuanya ", ucap Prik.
" Terima kasih Prik !! Kamu memang sahabat terbaikku ", ucap Anil memeluk prik.
" Apapun akan aku lakukan untuk kebahagiaan sahabatku Anil ", ucap Prik.
**********
Anil dan Pin berada di bandara dengan di antar oleh orang tua mereka beserta Orn dan Joy.
" Aunty jangan lama² perginya nanti Joy kangen ", ucap Joy.
" Aunty juga pasti akan merindukanmu Joy ", ucap Anil.
" Bibi Pin kalau aunty nakal, pukul saja dia ", ucap Joy.
" Kau benar Joy ! Bibi tidak hanya memukulnya tapi juga akan menjewer telinganya ", ucap Pin.
" Ide yang bagus hahahhaa ", ucap Joy tertawa.
" Anil sekarang kamu sudah menjadi seorang suami jadi kamu harus bisa menjaga istrimu selama berada di negara orang ", ucap alisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY
Teen FictionBECKFREEN ERA ✓ BECKY ARMSTRONG as ANILAPATH (ANIL) FREEN SAROCHA as PILANTITHA (PIN)