Prim membawa Anil ke sebuah kamar hotel dimana saat itu Anil sedang tak sadarkan diri.
Prim membaringkan tubuh Anil di atas ranjang itu lalu ia tersenyum melihat wajah Anil yang terlihat begitu cantik dan juga tenang dalam tidurnya.
Prim ikut merebahkan dirinya disamping Anil agar ia bisa leluasa bisa menatap Anil dari dekat.
" Kamu begitu sangat cantik dan juga tampan Anil ", ucap prim seraya membelai wajah Anil dengan jari jemarinya.
Prim benar² sudah dibutakan akan cintanya pada Anil, penolakan Anil saat itu membuat wanita itu kehilangan arah, ia benar² tidak bisa kehilangan Anil, Entah itu cinta atau obsesi yang jelas Prim hanya menginginkan Anil bersamanya.
Tiba² pintu kamar itu terbuka dan terlihat sosok pria masuk ke kamar itu dan mengejutkan Prim.
" Saint sedang apa kamu disini? ", tanya Prim terlihat kesal.
" Ada apa dengan wajahmu itu? Apa kau kesal aku mengganggu waktumu ", ucap saint.
" Apa yang kau lakukan disini? Apa tugasmu sudah selesai? ", tanya prim.
" Semuanya sudah beres ! ", jawab saint tersenyum.
" Bagus kalau begitu ! Lalu apa yang kau lakukan disini? ", tanya prim.
" Tentu saja membantumu karena aku tidak yakin kau bisa melakukannya sendirian ", ucap saint.
" Aku bisa mengurusnya lagi pula Anil sudah tidak sadarkan diri jadi aku bisa dengan mudah menjalankan rencanaku ", ucap prim.
Prim pun kembali mendekati Anil, ia tersenyum melihat wajah damai Anil yang terlelap dalam tidurnya itu.
Saat Prim hendak membuka kancing baju Anil, tanpa di duga tangan Anil menghentikan tangan Prim.
Prim begitu terkejut apalagi saat melihat mata Anil terbuka dan menatapnya dengan senyuman tipisnya.
" Apa kau akan memperkosaku? ", ucap Anil.
Prim langsung melepas tangan Anil dan menjauh dari Anil, Prim benar² sangat terkejut melihat Anil termasuk saint.
" Ke-ke-kenapa dia bangun? ", tanya saint.
" Ternyata melakukan akting itu menyenangkan juga ", ucap Anil bangkit dari ranjangnya.
" Kenapa kamu bangun secepat ini? ", tanya prim bingung.
Anil tersenyum dengan lebar menatap saint dan Prim yang begitu terkejut melihatnya.
" Sepertinya obat yang kau masukkan di minumanku waktu itu dosisnya kurang tinggi ", ucap Anil terkekeh.
" Tidak mungkin ! Aku melihat sendiri kau meminum minuman itu ", ucap prim.
" Tapi kau tidak melihat aku menukar minuman itu kan ", ucap Anil tersenyum.
" Prim bodoh ", ucap saint.
" Jadi apa yang kalian berdua lakukan disini? ", tanya Anil seraya menyilangkan kedua tangannya.
" Ohh biar aku tebak ! Kalian berencana untuk menjebak ku kan? ", tanya Anil.
Prim dan saint hanya bisa diam dan tak menjawab pertanyaan Anil.
" Apa tebakanku benar? Hahahaha ", ucap Anil tertawa.
Tiba² tawa Anil berhenti lalu menatap tajam kedua orang didepannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY
Teen FictionBECKFREEN ERA ✓ BECKY ARMSTRONG as ANILAPATH (ANIL) FREEN SAROCHA as PILANTITHA (PIN)