Lembaran 1

267 27 8
                                    

Kabut masih nampak cukup tebal menyelimuti hutan Ataraxia pagi itu.

Hutan yang penuh dengan tumbuhan dengan tinggi puluhan meter serta sudah berumur puluhan hingga ratusan tahun tersebut, membentang di sepanjang sisi barat kerajaan Lonsdaleite, menjadi batas antara wilayah kerajaan yang dipimpin oleh King Byun XVI...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hutan yang penuh dengan tumbuhan dengan tinggi puluhan meter serta sudah berumur puluhan hingga ratusan tahun tersebut, membentang di sepanjang sisi barat kerajaan Lonsdaleite, menjadi batas antara wilayah kerajaan yang dipimpin oleh King Byun XVII dengan kerajaan tetangga mereka, yaitu kerajaan Arden.

Srak srak srak

Suara dedaunan kering yang terpijak, mengisi keheningan hari yang masih cukup pagi di tengah hutan Ataraxia.

Matahari bahkan belum sepenuhnya meninggalkan singgasananya. Namun sinarnya yang keemasan sudah bisa terlihat di ufuk timur.

Seorang pemuda dengan langkah pelan, terus menyusuri dalamnya hutan Ataraxia yang masih cukup remang itu tanpa penerangan apapun, seolah pemuda itu sudah tahu seluk beluk hutan tersebut dengan sangat baik. Tidak terlihat pula ketakutan di matanya akan serangan dari para hewan liar. Ia terus berjalan dengan tenang, makin dalam, hingga akhirnya langkah kaki pemuda itu berhenti di depan sebuah pondokan kecil.

Pemuda itu tersenyum tipis, kakinya kembali ia langkahkan mendekati pintu pondokan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu tersenyum tipis, kakinya kembali ia langkahkan mendekati pintu pondokan.

Tangannya merogoh saku celana, mengeluarkan sebuah kunci yang ia gunakan untuk membuka gembok di pintu tersebut.

Kriet

Greb!

Sebuah pelukan menyambut kedatangan pemuda tersebut begitu pintu terbuka.

Tubuh pemuda itu nyaris tenggelam dalam pelukan pemuda yang baru saja keluar dari dalam pondok.

"Kyung Kyung akhirnya pulang!"

Seru sang pemuda yang lebih jangkung sembari mengeratkan pelukannya.

Pemuda yang baru saja menyusuri lebatnya hutan Ataraxia itu mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan pemuda yang adalah kakak kandungnya sendiri. Hawa dingin yang semula menyelimuti tubuh mungil itu, sontak sirna tergantikan oleh rasa hangat yang terbagi dari tubuh sang kakak.

"Nde, apakah Hyung menunggu Kyung lama?"

Pelukan itu terurai. Kyungsoo bisa melihat wajah sang kakak yang cemberut dengan bibir maju beberapa centi.

The Heirs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang