"Baekhyun-ah, kami pergi dulu."
"Hati-hati, Appa, Eomma."
Baekhyun bergantian memeluk ayah dan ibunya.
"Jam berapa Kriss akan datang?"
Baekhyun menggeleng.
"Dia belum memberikan kabar."
Sebuah kerutan halus muncul di kening Ji Eun.
"Tidak biasanya."
Baekhyun tersenyum tipis.
"Mungkin dia sedang sibuk sehingga tidak sempat memberi kabar, Eomma."
"Kalau begitu sampaikan salam Appa dan Eomma jika nanti dia datang. Kami berdua akan kembali besok malam."
"Baik, Appa."
Joon Ki dan Ji Eun masuk ke dalam mobil. Dan tak lama setelahnya mobil tersebut bergerak meninggalkan istana, diikuti arak-arakan mobil pengawal di belakang dan di depan mobil yang dinaiki oleh Raja dan Ratu Lonsdaleite.
Perjalanan dari Lonsdaleite ke Arden cukup memakan waktu sekitar 3 jam perjalanan darat.
Sebenarnya mereka bisa saja menggunakan pesawat agar lebih cepat tapi kunjungan kali ini Raja dan Ratu memutuskan untuk menggunakan perjalanan darat karena ingin sekaligus melihat wilayah Lonsdaleite di perbatasan yang cukup jarang mereka lewati.
Arden dan Lonsdaleite berdiri di masa yang hampir bersamaan. Dan karena kedua kerajaan tersebut terletak berdekatan, sempat terjadi perang diantara kedua kerajaan karena masalah batas wilayah.
Namun perang tersebut tidak berlangsung lama, setelah raja baru dari Lonsdaleite dan Arden berkuasa, mereka melakukan gencatan senjata dan menandatangani perjanjian damai.
Sengketa wilayah pun terselesaikan dengan jatuhnya hak kepemilikan hutan Ataraxia pada kerajaan Lonsdaleite, sebagai gantinya kerajaan Arden mendapatkan hak atas sungai Prospero dari hulu hingga ke hilir yang mengalir di bawah hutan Ataraxia.
Sejak saat itu, hubungan antara kedua kerajaan itu terjalin begitu baik dan sering melakukan kerja sama.
Dan malam ini Raja dan Ratu Lonsdaleite bertandang ke kerajaan Arden dalam rangka memenuhi undangan makan malam serta diskusi kenegaraan dari Raja Lee XVII.
"Belum ada kabar apapun dari Tuan Kriss, Yang Mulia."
Suara Jongdae menyadarkan Baekhyun yang masih saja berdiri di tempat yang sama sejak 5 menit yang lalu.
"Oke!"
Jawabnya singkat sembari membalikkan badan dan bergerak masuk ke dalam istana.
"Dae-yah, tolong siapkan ruang perpustakaan. Aku mungkin akan menghabiskan malam di sana jika Kriss tidak jadi datang malam ini."
Baekhyun mulai menyiapkan rencana cadangan agar malamnya nanti tidak berakhir sia-sia. Rencana awalnya Baekhyun dan Kriss akan melakukan perburuan kelelawar pada malam hari di hutan Ataraxia, namun sepertinya rencana itu akan batal karena sampai detik ini Kriss tidak juga bisa dihubungi.
"Ruang perpustakaan selalu siap kapanpun Anda ingin menggunakannya, Yang Mulia."
"Ruang perpustakaan di kastil barat maksudku."
Koreksi Baekhyun saat asistennya tersebut berpikir bahwa ia akan menggunakan perpustakaan yang ada di sayap timur dekat dengan taman istana.
Tubuh Jongdae sontak kaku di tempatnya berdiri usai mendengar permintaan sang Putra Mahkota. Saking kagetnya, kedua kakinya sampai berhenti bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heirs
FanfictionKyungsoo adalah seorang pencuri. Siapa yang menyangka, misi terakhir nya mengubah jalan hidup serta takdirnya. Pertemuannya dengan Baekhyun yang dipenuhi dengan kepalsuan, membawa keduanya berakhir pada titik yang tidak pernah keduanya sangka. Muncu...