Suara Chanyeol yang memanggil namanya terdengar begitu jauh. Suaranya timbul tenggelam diikuti bayangan wajah Chanyeol yang terlihat buram.
Lambat laun, suara Chanyeol menjadi kian terdengar jelas di telinga. Ia bahkan bisa merasakan guncangan di sekitar bahunya.
"Hiks---Kyung---hiks---Kyung Kyung bangun---ayo bangun---hiks---!"
Kyungsoo berusaha untuk membuka kelopak matanya yang entah kenapa kali ini terasa begitu berat.
Pandangannya terlihat kabur.Ia memejamkan matanya kembali dan guncangan di bahunya semakin kerasa terasa.
"Kyung Kyung jangan tidur lagi---hiks---jebal ireona---hiks---!"
Sekuat tenaga Kyungsoo berhasil membuka matanya. Pandangannya langsung jatuh pada Chanyeol yang tengah berderai air mata menatap dirinya.
"Hyung!"
Kyungsoo bergegas bangkit dan memeluk sang kakak yang terlihat ketakutan.
Tubuh besar itu memeluknya kuat. Wajahnya ditenggelamkan di ceruk leher Kyungsoo seolah tengah menghindari sesuatu.
Kyungsoo tak hanya harus menenangkan Chanyeol yang masih setia menangis di bahunya. Ia juga harus menenangkan dirinya sendiri yang kaget serta bingung luar biasa mengapa mereka bangun di tempat yang sama sekali tak mereka kenali.
Kyungsoo sama sekali tidak mengingat apa yang telah mereka alami. Ingatan nya berhenti pada saat ia telentang di atas ranjang sembari menatap langit-langit pondokan.
Namun kini keduanya tak lagi berada di dalam pondok kayu mereka. Mereka juga tidak tidur di ranjang yang sama seperti ingatan terakhirnya.
Di sebelah ranjang Kyungsoo terdapat ranjang lain yang mungkin ditiduri oleh Chanyeol sebelum pria itu bangun dan membangunkan dirinya.
Tak ada apapun di dalam ruangan dengan dinding berwarna putih bersih tersebut. Hanya ada 2 ranjang di tengah-tengah ruangan lalu di salah satu sudut terdapat sebuah meja dengan 2 kursi.
"Sshhh---Hyung tenang, ya? Ada aku disini."
"Tapi---hiks---Kita ada dimana---hiks---"
"Aku juga tidak tahu, Hyung. Tapi aku janji akan mengeluarkan kita dari sini. Hyung tunggu disini, ya. Aku akan-"
Kyungsoo menghela nafas pendek ketika tangan Chanyeol yang ia coba untuk lepaskan justru membelit kian kuat. Pemuda itu juga menggelengkan kepalanya kuat-kuat seolah tidak mau ditinggalkan.
Kyungsoo baru akan mengeluarkan kalimat bujukan yang lain ketika pintu tiba-tiba terbuka yang dengan segera menarik atensi Kyungsoo.
Netra Kyungsoo melebar sempurna diikuti Pupil mata yang membesar.
Ekspresi nya sungguh berbanding terbalik dengan 2 pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan.
***
"Dia orangnya!"
Jongdae menatap bingung pada sang Putra Mahkota.
"Maksud Yang Mulia?"
Baekhyun berbalik ke arah Jongdae.
Dia mengangkat Tangannya lalu menunjukkan selembar daun pada asistennya tersebut."Merasa Familiar?"
Jongdae mengamati sebentar, beberapa saat kemudian kedua mata nya melebar sempurna.
"Dia mengatakan jika dia tidak pernah datang ke hutan Ataraxia, lalu bagaimana daun Galium Aparin ini bisa ada di tubuhnya?"
Galium Aparin atau yang dikenal dengan nama lain Sticky Willy adalah tumbuhan yang mampu melekat ke pakaian atau kulit ketika disentuh atau tidak sengaja tersentuh. Dan tumbuhan itu hanya tumbuh di hutan Ataraxia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heirs
FanfictionKyungsoo adalah seorang pencuri. Siapa yang menyangka, misi terakhir nya mengubah jalan hidup serta takdirnya. Pertemuannya dengan Baekhyun yang dipenuhi dengan kepalsuan, membawa keduanya berakhir pada titik yang tidak pernah keduanya sangka. Muncu...