Lembaran ke-25

76 18 6
                                    

Waktu menunjukkan pukul 8 malam saat makan malam di istana utama tengah berlangsung dengan tenang.

Tidak ada obrolan yang terdengar. Keluarga Kerajaan Arden tersebut nampak larut menikmati makanan di piring mereka masing-masing.

Bahkan, suara dentingan antara sendok dengan piring pun nyaris tak terdengar.

Sun Kyun menggeser ke depan piringnya yang telah kosong. Ia menjadi orang pertama yang menyelesaikan makan malam hari itu.

Tangannya meraih segelas air, meminum setengah isinya lalu berujar pada Yifan.

"Yi, setelah selesai makan, bisa datang ke ruang kerjaku? Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan denganmu."

"Baik, Abeoji."

Yifan sudah bisa menebak hal apa yang mungkin akan Sun Kyun bicarakan dengannya.

Sun Kyun beranjak meninggalkan ruang makan setelah sebelumnya berpamitan pada menantu dan kedua cucunya.

5 menit setelah Sun Kyun keluar, Yifan telah menghabiskan isi di dalam piringnya. Ia meminum habis air di dalam gelas miliknya sebelum pamit kepada istri dan anaknya untuk menemui Sun Kyun.

"Aku pergi dulu."

"Nde Hyung/ Appa."

Saat Yifan sampai di ruang kerja Sun Kyun, ayahnya tersebut tengah duduk di kursi, tangannya membuka sebuah berkas.

"Masuklah, Yi!"

Yifan masuk dan duduk di kursi yang berhadapan dengan sang ayah, hanya terpisahkan sebuah meja berlapis kaca.

"Kau---tentu sudah bisa menebak apa yang akan aku bicarakan denganmu, kan?"

Yifan mengangguk.

"Abeoji ingin membicarakan tentang pengganti Paman Sung Ha dan Sung Hoon, kan?"

Sun Kyun tersenyum.

"Benar. Tapi sebelum itu, Abeoji ingin bertanya tentang Ha Yoon. Apakah kau sudah memikirkan jawaban untuknya?"

Yifan terdiam. Ekspresi wajahnya sedikit muram.

"Aku---tidak akan mengurus anaknya jika dia benar-benar hamil."

Yifan lalu diam. Sun Kyun juga tidak terlihat akan mengatakan sesuatu sebab ia tahu Yifan belumlah selesai dengan ucapannya.

"Aku bukan ingin bersikap kejam padanya. Aku hanya ingin dia mempertanggung jawabkan apa yang telah ia perbuat. Dia harus merawat dan membesarkan anaknya dengan tangannya sendiri.

"Chanyeol dan Kyungsoo tumbuh hingga dewasa tanpa didampingi oleh siapapun. Sampai detik ini, aku dan Junmyeon masih terus merasa bersalah pada mereka berdua karena telah menelantarkan mereka, meski pada saat itu kami terpaksa melakukannya demi keselamatan mereka."

Yifan berhenti sejenak untuk menghela nafas. Dadanya serasa teriris ketika memori 17 tahun lalu kembali berputar di kepalanya. Yifan tidak akan pernah lupa bagaimana malam itu menjadi malam terakhir baginya untuk melihat kedua anaknya beserta istrinya.

"Aku tidak mau Ha Yoon melakukan kesalahan yang sama dengan yang aku lakukan, Abeoji. Aku tidak mau anak tidak berdosa itu mengalami nasib yang sama dengan Chanyeol dan Kyungsoo. Itulah kenapa jika nanti dia benar-benar hamil, maka dia harus merawat anak itu."

"Tapi Yi, peraturan di dalam penjara dengan jelas mengatakan bahwa tahanan tidak diperbolehkan untuk mengurus anak, apalagi bayi."

"Aku tahu. Oleh karena itu Paman Sung Ha dan yang lain termasuk Ha Yoon akan aku asingkan ke pulau Solem sebagai bentuk hukuman mereka."

The Heirs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang