Lembaran ke-29

72 21 9
                                    

Blam!

Saking terburu-burunya, Kyungsoo sampai tidak sengaja menutup pintu kamar dengan cukup keras.

Ia menyambar ponsel yang tengah ia isi daya dari atas nakas. Menumpukkan atensinya pada benda persegi panjang tersebut selama beberapa detik.

Setelah menekan tombol dial, Kyungsoo menempelkan ponsel ke telinga. Terdengar nada sambung yang berhenti pada dering ke 2 karena seseorang di seberang sana telah mengangkat telponnya.

"Yeob-"

"Apakah itu benar?!"

Baekhyun tertegun sejenak ketika Kyungsoo langsung melontarkan pertanyaan begitu saja tanpa menunggu ia menyelesaikan ucapannya.

Putra Mahkota Lonsdaleite itu tersenyum.

"Apanya yang benar, Kyungsoo? Aku tidak mengerti yang kau bicarakan."

Jangan berpikir bahwa Baekhyun bodoh. Ia tahu benar apa yang pemuda manis itu maksud, hanya saja menggoda Kyungsoo adalah hobi permanen untuk Baekhyun.

"Serius kau tidak paham maksudku?"

Baekhyun tergelak ketika suara Kyungsoo menyiratkan jika pemuda manis itu tengah kesal.

"Aku hanya tidak ingin salah menyangka, itulah kenapa aku harus tahu apa yang sedang kau bicarakan."

Terdengar helaan nafas kasar keluar dari bibir Kyungsoo.

"Ya sudah! Sepertinya aku hanya membuang waktu-"

"Ya'! Jangan kau tutup telponnya, Sayang!"

Bibir tebal ranum itu mengulas senyum miring penuh kemenangan.

Jika Baekhyun selalu memiliki cara untuk menggodanya, maka Kyungsoo juga punya cara untuk membuat pemuda itu menyerah padanya.

"Wae? Kenapa aku tidak boleh menutup telponnya? Kau kan tidak mengerti yang ku bicarakan, ya sudah ku tutup saja telponnya."

"Aku hanya bercanda, Sayangku."

"Maksudnya?"

Baekhyun menghela nafas panjang.
Pemuda itu sebenarnya tadi sengaja menggoda Kyungsoo bukan tanpa alasan. Karena Baekhyun sendiri merasa gugup jika harus membicarakan tentang rencana lamarannya pada Kyungsoo secara langsung.

"Kyungsoo-yah, aku paham betul apa yang tadi kau bicarakan."

Kyungsoo memutuskan untuk duduk di ranjang, bersandar pada headboard dengan kedua kaki ia lipat di bawah selimut.

"Itu semua benar. I'm serious. 2 hari lagi aku dan kedua orang tuaku akan datang ke Arden untuk melamarmu."

Baekhyun bisa merasakan kedua pipi tirusnya menghangat.

Hal yang sama juga sebenarnya tengah dirasakan oleh Kyungsoo. Wajah manis dengan pipi gembil itu tengah merona merah muda. 2 sudut bibirnya sejak tadi tak berhenti terangkat.

"Kenapa tidak membicarakannya denganku dulu, eoh?"

Ucapan Kyungsoo seketika membuat Baekhyun terhenyak.

Sang Putra Mahkota sepertinya melupakan hal tersebut. Ia terlalu semangat ingin segera melamar sang pujaan hati sehingga langsung mengatakan niatnya pada kedua orangtuanya, tanpa mengatakan hal tersebut pada orang yang bersangkutan lebih dulu.

"Eng---em---well---!"

Baekhyun menggaruk pelipisnya. Ekspresi bingung jelas tergambar di wajah pria itu karena ia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Kyungsoo.

The Heirs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang