Real PoV
Sudah tiga hari ini Cheryl gak masuk sekolah karena sakit. Aku sama anak-anak berencana mau nengok cheryl sore ini sepulang sekolah.
"Siapa aja yang mau ikut nengok Cheryl ntar?" Tanya Gita, KM kelasku.
Aku tentu saja acungin tangan dan beberapa anak laki-laki dan perempuan juga ikut acungin tangan. Aku, Gita, Gia, Justin juga Ilham yang akhirnya jadi ikut sebagai perwakilan. Aku gak nyangka karena pada awalnya, aku kira mereka gak akan peduli ke Cheryl karena sikapnya yang di anggap nyebelin sama mereka. Tapi ternyata mereka semua sebenarnya peduli sama Cheryl. Aku sangat senang melihat itu semua.
Aku sama Gita pergi ke rumah Cheryl dengan mobilku. Gia sendiri dengan mobilnya, sedangkan Ilham dan Justin memakai motor mereka masing-masing. Sebelum ke rumah Cheryl aku dan Gita mampir dulu ke supermarket untuk beli beberapa buah dan makanan lainnya.
"Real..." Gita mengawali pembicaraan beberapa saat setelah kami keluar dari parkiran Supermarket.
"Ya?" Aku menolehnya sebentar lalu kembali lagi ku fokuskan ke kemudiku. Tapi Gita diam lagi. Seperti yang ragu akan mengatakan sesuatu.
"Kenapa diam? Ada apa Git?" Tanyaku ke Gita.
"Mmm...Real gue gak tahu apa gue harus bilang ke lo soal ini apa gak."
"Soal apa? katakan aja, Git. Kamu udah bikin aku penasaran tau gak."
"Real.... Kayaknya lo harus hati-hati deh sama Alvian."
"Alvian?"
|Apa Gita tahu sesuatu soal Alvian? Hmm....aku jadi teringat kejadian enam hari yang lalu.
Flashback On
Sepulang sekolah aku tidak langsung pulang ke rumah. Aku mampir dulu ke rumah makan sate dan tongseng tak jauh dari pertigaan lampu merah untuk membeli satu porsi tongseng dan juga satenya untuk makan malamku nanti di rumah. Karena Bi Sari tadi kirim pesan ke aku, kalau dia harus pulang cepet karena mendadak ada keperluan keluarga dan Bi Sari meminta maaf karena tidak sempet masak.
Setelah pesananku selesai, aku keluar dari rumah makan itu. Di luar aku melihat Kak Alvian sedang berdiri. Menyadari aku keluar dia menghampiriku.
"Real...bisa kita bicara sebentar?"
"Ooh..Jadi kakak sengaja nemuin aku disini? Kok kakak tahu aku ke sini?" Tanyaku dengan sedikit mengernyitkan dahiku.
"Maaf tadi aku ngikutin kamu"
'Hah...Ngikutin?? Kenapa?' Batinku.
" Buat apa? Kalau mau bicara, bukankah kita bisa bicara di sekolah tadi?"
"Tidak. Aku tidak bisa membicarakannya di sekolah."
"Ya udah, silahkan bicara"
"Disini? Kenapa kita gak nyari dulu tempat yang enak buat kita bicara. Bagaimana kalau kita bicara di café langgananku? Atau aku main ke rumah mu?" Ajaknya.
"Maaf aku gak mau. Kalau mau bicara silahkan disini. Kalau gak mau disini, gapapa aku pulang."
"Eh kok gitu sih. Ya udah, kalau gitu kita duduk d sebelah sana." Kak Alvian menarik tanganku untuk mengikutinya menuju kursi panjang yang ada di depan rumah makan sate itu. Aku melepaskan pegangan tangannya dengan cepat.
"Apa yang ingin kakak bicarakan?" sesaat setelah kami duduk.
"Real...aku bukan orang yang suka basa-basi. Sebenarnya saat pertama aku ketemu kamu waktu itu di Mall, saat Cheryl nabrak kamu. sebenarnya kamu sudah menarik perhatianku. Terlebih sekarang kita satu sekolahan. Makin lama aku makin suka sama kamu. Real, mau ya jadi pacarku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Next to You (GxG)
Teen Fiction"Sekuat apapun kita menyangkal nyatanya kekuatan cinta akan menyatukan rasa. dan sekuat apapun cinta yang kita miliki pada akhirnya hanya akan tunduk pada takdir" ...