Real PoV
Aku sedang duduk di bangku kelasnya Gadis, adik kelas yang meminta Cheryl untuk mengiringi lagunya. Melihat mereka berlatih dan berinteraksi satu sama lain ternyata menimbulkan rasa yang lain. Aku senang karena Cheryl bisa membantu orang lain tetapi melihat bagaimana mereka tertawa bersama atau melihat Gadis yang sesekali melakukan physical touch terhadap Cheryl membuatku merasa tak suka dibuatnya. Namun aku masih tetap harus mengerti dan memaklumi ini sebagai sebuah kewajaran.
Sesekali Cheryl juga melihatku dan melemparkan senyum manis dan tatapan hangatnya. Tatapan itu entah kenapa kurasa berbeda sekarang, tetapi aku tidak tahu seperti apa pastinya. Mereka berhenti berlatih dan menghampiriku.
"Udah?" Tanyaku pada mereka berdua.
"Udah Kak." Jawab Gadis sedangkan Cheryl hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Kak Cheryl. Makasih yaa udah mau bantu dan nemenin aku. Kalau bukan karena kakak mungkin aku akan mundur dari acara nanti."
"Sama-sama, Gadis. Oh iya untuk lima hari kedepan rasanya kita perlu focus dulu ke ujian semester deh. Gak apa-apakan kita gak latihan dulu?"
"Gak apa-apa kak, kita masih punya beberapa hari kan setelah UAS."
"Huum."
Kami berjalan berdampingan menuju arah parkiran.
"Kamu pulang sama siapa?" Tanyaku pada Gadis.
"Biasanya sih bareng teman yang lain. Tapi hari ini aku di jemput sama mama, Kak."
Setelah mendengar jawaban Gadis raut wajah Cheryl berubah sendu dan sejenak dia seolah kehilangan dirinya di dunia nyata, sampai akhirnya dia kembali setelah aku mengelus lengan atasnya.
"Heeei."
"Eh iya?"
"Gadis pamit tuh." Kataku sambil menunjuk gadis dengan arah pandangku yang diikuti oleh tatapan Cheryl.
"Aku duluan ya kak. Dah Kak Cher-Real." Pamit nya sambil terkekeh.
Aku dan Cheryl memasuki memasuki mobil dan aku mulai menjalankannya untuk mengantar Cheryl pulang ke rumah Nevlin.
"Sayaang."
"Hmm?"
"Beberapa hari ini kamu terlihat lain. Kamu juga tadi tiba-tiba berubah sedih dan ngelamun. Apa ada masalah?"
"Yaang...sebenarnya ada yang belum aku certain sama kamu."
"Soal?"
"Kita bicaranya nanti aja ya kalau udah nyampe rumah."
"Jadi aku harus mampir dulu dong."
"Iya. Kamu gak keberatan kan?"
"Gak lah sayang. Kenapa harus kebaratan untuk hal semacam ini." Jawabku sambil mengelus pipinya dengan ibu jariku.
***
Aku sedang mengirim pesan ke Bunda untuk memberitahunya kalau aku akan pulang telat karena mampir dulu ke rumah Nevlin. Sedangkan Cheryl dia sedang berganti pakaian di kamarnya.
"Hai. Real." Sapa Nevlin sambil berjalan dan duduk disampingku dengan sebungkus besar keripik kentang dan sekaleng minuman soda ditangannya. Nevlin terlihat sangat segar dengan rambutnya yang masih masih basah, tambah lagi dia memakai hot pants berwarna hitam dan tank top berwarna abu. Sesaat aku mikir ini pastinya yang sehari-hari dilihat Cheryl. Huft!
"Hai, Nev. Pa kabar?"
"As you see. I am totally great." Sambil menyerahkan sekaleng minuman itu padaku dan kemudian membuka bungkusan keripik kentangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Next to You (GxG)
Teen Fiction"Sekuat apapun kita menyangkal nyatanya kekuatan cinta akan menyatukan rasa. dan sekuat apapun cinta yang kita miliki pada akhirnya hanya akan tunduk pada takdir" ...