~ Chereal 6 ~

691 31 3
                                    

Real Pov

Selesai makan malam aku, Cheryl dan Gita belajar bersama. Mengerjakan dan mempelajari berbagai latihan soal yang kami rasakan sulit. Kami saling berbagi apa yang kami mampu dan pahami. Kami belajar bersama karena hari senin kita akan menghadapi PTS. Kulihat jam baru menunjukan angka sembilan malam ini. Malam ini malam minggu, tak ada ritual khusus untuk kami seperti kebanyakan remaja pada umumnya. Ya iyalah... kita kan geng jojoba. Begitu kalau Gia menyebut kami. Jomblo-jomblo bahagia. Hahah.

Tapi emang bener sih, meskipun kami gak hang out bareng pacar, tapi kami bahagia karena kami selalu berkumpul menghabiskan malam minggu bersama dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi kami. Baik itu hang out atau sekedar menghabiskan malam di rumah, semacam slumber party lah.

Aku sama Gita duduk di sofa ruang tengah menonton TV. Sedangkan bunda membaca buku, dan Cheryl sudah lebih dulu ke kamarku karena dia sudah sangat mengantuk.

" Huaaamm..." Gita sudah beberapa kali menguap. Rasa kantuk sudah mulai menyerangnya.

"Udah ngantuk ya? aku juga nih. Tidur yuk." ajak ku ke Gita sambil berdiri dan menghampiri Bunda untuk pamit tidur. Gita masuk ke kamar tamu yang biasa Gita pakai dengan Gia kalau lagi nginep sedangkan aku masuk ke kamarku dimana Cheryl sudah tidur lebih dulu di sana.

Aku melihat Cheryl sudah tidur dengan pulasnya. Selimut yang dia pakai sudah turun karena dia gak bisa tidur dengan tenang terlihat dengan jelas bagaimana posisi dia sekarang. kalau orang sunda bilang 'mijah' alias tidurnya gak bisa diam. Muter kemana-mana. Hahah. Aku tersenyum aja melihat dia yang seperti itu, untung Gita gak tidur dikamar ini juga. Kalau disini alamat gak muat ini mah. Aku naik ke tempat tidur dan menarik selimut untuk menyelimutiku sekaligus tubuh Cheryl. Aku menyusul Cheryl ke alam mimpi dengan lelapnya.

Cheryl POV

Aku terbangun dari tidur nyenyakku. Ku rasakan sebuah tangan melingkar di perutku dan hembusan nafas tenang kurasakan menerpa kulit leherku. Ya Real tidur dengan nyenyaknya dengan memeluk tubuhku. Entah sudah berapa lama. Sebenarnya aku terbangun karena pengen pipis, tapi dengan posisi seperti ini rasanya aku tidak ingin menyudahinya. Aku menatap lekat wajah Real yang tenang dan cantik. Ku usap kepalanya dan menyingkap rambutnya yang menghalangi wajahnya ke belakang telinganya. Entah dorongan dari mana, aku tiba-tiba saja mengecup pipinya sekilas. 'aduh...bodoh! Apa yang aku lakukan? Bagaimana kalau sampai dia bangun dan marah?' aku menggerutu sendiri dalam hati lalu aku bangkit dari tempat tidur karena yang di bawah emang udah sangat mendesak pengen dikeluarin. Udah ah...daripada ngompol di kasur. Kan gak lucu!

Aku lihat jam masih menunjukan angka 4 pagi ini. tapi aku gak bisa tidur lagi, aku duduk di tepi tempat tidur dan betah memandangi Real yang masih terlelap. Gak kerasa udah jam 5 aja. aku keluar kamar dan membuat segelas susu panas dan kembali ke kamar dan duduk dibalkon kamar Real untuk menikmati segarnya udara pagi dan hangatnya susu yang tadi ku buat.

Mentari sudah mulai menampakan sinarnya. Aku masih betah duduk disini menikmati pagi. ku dengar suara tirai yang dibuka perlahan disusul dengan terbukanya pintu balkon.

"Eh. Sejak kapan kamu disitu, Cher? kirain kamu lagi di kamar mandi." Tanya Real dengan tampang terkejutnya.

"Hehe...udah dari jam 5." Jawabku dengan pandangan lurus kedepan. Seolah-olah mataku tak bisa lepas dari menatap indahnya pemandangan didepanku. Padahal aku sedang menghindari pemandangan indah yang sempat ku lihat dan tak boleh ku tatap dari seorang Real. Bagaimana tidak, dia hanya menggunakan kemeja putih kebesaran yang cukup nerawang dengan dua kancing atas yang terbuka dan dia tidak memakai Bra dengan bawahan hot pant.

Huh,,, kenapa aku harus menghindari menatapnya? Entahlah apa yang salah dengan diriku. Tapi melihatnya seperti itu membuat detak jantungku berdegup lebih kencang dan rasanya darahku berdesir, ditambah dengan suaranya khas orang bangun tidur yang terdegar menggoda ditelingaku.. "huh menggoda? kenapa kau ini Cher? Apa kau sudah gila?" Aku merutuki diriku sendiri.

"Wih. Pagi bener kamu bangunnya. Biasanya juga siang, kan?" Aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Lo udah ke air belum?"

"Belum. Kirain aku ada kamu di kamar mandi"

"cepet ke air sana. Jijik tau tuh bekas iler sama belek dah numpuk"

"Ih mana ada. cantik wangi gini juga." belanya dengan wajah cemberut nya lucu dan berlalu pergi ke kamar mandi. sedang aku hanya tertawa kecil.

Aku turun ke bawah menuju dapur. Disana bunda sedang sibuk dengan kegiatan masaknya.

"Pagi bunda" Aku menghampiri bunda lalu memeluknya dari belakang dan mencium pipinya.

"Eh bunda siapa tuh? Udah berasa bundanya sendiri kali ya." Gita mencibir ku lalu melakukan hal yang sama denganku.

"Nah tuh, sendirinya juga." Aku menjitak pelan kepalanya. Sedang bunda tersenyum melihat tingkah laku kami.

"Udah...daripada ribut mendingan bantuin bunda masak." lerai bunda.

"Siap bun." Jawabku berbarengan dengan Gita.

"Real udah bangun?" tanya Gita

"Udah, tadi sih masih di air" jawabku sambil memotong sayuran.

Tak lama Real turun menghampiri kami di dapur. Memeluk bunda dan mencium kedua pipinya.

"Gue gak dicium juga?" tanyaku menggodanya.

"Mau banget ya? Nih..." Dia mencolekan adonan tepung yang ada di tangan Gita ke pipiku sambil berlalu melewatiku dan mengambil air minum di atas meja.

"Ish...elu." cemberutku sambil mengelap pipiku. Gita dan bunda hanya tertawa kecil. Kami sarapan bersama sambil ngobrol ringan.


To Be Continued

Hah...ada ketidakkonsistenan narasi dalam penggunaan 'Gue dan aku di PoV nya Cheryl pada  Chapter 5 dan 6. tapi biarin aja dulu deh, lagi males ngedit soalnya. hehe.

but, happy reading anyway.

💜💜💜

Next to You (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang