OLINE BERJODOH

37 15 0
                                    


Pagi itu, suasana di rumah Erine terasa lebih sunyi dari biasanya. Angin sepoi-sepoi menerpa jendela, mengiringi suara riuh burung yang bernyanyi di luar. Namun, di dalam hati Erine, tidak ada yang terasa secerah itu. Ia duduk di meja makan, memandangi secangkir teh yang sudah dingin, berpikir tentang segala sesuatu yang akan datang. Hari ini adalah hari yang akan mengubah hidupnya selamanya—hari perjodohan dengan seseorang yang bukan Oline.

Erine tak bisa menghindar dari kenyataan bahwa keluarganya sudah mengatur segalanya. Mereka memilihkan seseorang yang dianggap "tepat" untuknya, seseorang yang mereka rasa bisa memberikan masa depan yang stabil. Namun, hati Erine tahu bahwa pilihannya berbeda—sisa cintanya hanya untuk Oline, pria yang selama ini menjadi bagian dari hidupnya, meski mereka tak pernah diizinkan untuk bersama.

Ponselnya bergetar, sebuah pesan masuk dari Oline.

**"Erine, kamu di mana? Aku nggak bisa berhenti pikirin kamu."**

Erine menatap layar ponselnya, hati bergejolak. Oline, yang selalu ada di sampingnya, yang tahu segala rahasia hatinya, yang selama ini mereka bangun bersama—tetapi kini mereka harus berpisah. Erine membalas pesan itu, meski kata-katanya terasa begitu berat.

**"Aku di rumah. Hari ini, semuanya akan berubah."**

Beberapa detik kemudian, pesan Oline masuk lagi.

**"Aku nggak bisa bayangin hidupku tanpa kamu. Kamu tahu itu, kan?"**

Erine menunduk, menahan air mata yang hampir jatuh. "Aku tahu, Oline. Tapi ini sudah keputusan keluarga. Aku nggak bisa melawan mereka."

Di sisi lain kota, Oline sedang berdiri di balkon apartemennya, memandang ke arah gedung-gedung yang semakin sibuk. Ia tahu bahwa hari ini adalah hari yang berat. Hari ini, ia akan menyaksikan Erine dijodohkan dengan pria lain, meskipun di hatinya, hanya ada cinta untuk Erine.

Saat perasaan itu datang, Oline merasa ada sesuatu yang kosong. Mereka berdua telah saling mencintai dalam diam, namun keadaan, keluarga, dan norma yang ada membuat mereka tidak bisa bersama. Oline tahu Erine mencintainya, tetapi ia juga tahu Erine tidak bisa melawan takdir yang diatur oleh keluarganya.

---

Matahari sudah mulai terbenam saat pertemuan di rumah keluarga Erine dimulai. Semua orang berkumpul, menyambut pria yang dijodohkan dengan Erine. Sementara itu, Erine berdiri di sudut ruang tamu, mengenakan gaun putih yang indah namun terasa begitu berat di tubuhnya. Di sana, di antara orang-orang yang penuh harap, hatinya terasa hampa.

Tiba-tiba, pintu terbuka, dan Oline muncul di tengah keramaian, matanya mencari-cari sosok Erine di antara orang banyak. Wajah Oline penuh ketegangan, namun ia tetap melangkah dengan tegas. Mereka berdua saling bertatapan sejenak, dan meskipun ada kerumunan di sekitar mereka, seolah dunia menjadi hening sejenak.

Erine bisa merasakan pandangan Oline yang penuh makna. Semua perasaan yang mereka simpan selama ini, semua cinta yang tak terucapkan, ada di sana. Tapi mereka tak bisa lagi mengubah keadaan. Oline tahu itu, dan Erine juga tahu.

"Oline..." Erine berbisik, hanya cukup untuk didengar Oline, "Aku... aku nggak bisa melawan ini."

Oline menatap Erine dengan mata yang penuh penyesalan. "Erine, kamu tahu aku mencintaimu. Aku tahu kamu juga merasa yang sama. Tapi aku nggak bisa melihatmu tersiksa hanya karena cinta kita. Aku nggak bisa memaksa kamu."

Erine menggeleng pelan, air matanya mulai menetes. "Tapi aku... sisa cintaku hanya untukmu, Oline. Meski kita nggak bisa bersama, aku akan selalu mencintaimu."

Oline menggenggam tangan Erine dengan erat, mencoba memberikan sedikit kekuatan. "Kamu adalah bagian dari hidupku, Erine, dan kamu akan selalu menjadi bagian dari hatiku. Meski kita tak bisa bersama, cinta kita tidak akan pernah hilang."

Mereka berdiri dalam diam, hanya saling menatap, merasakan semua yang belum sempat mereka ungkapkan. Namun, saat perjodohan itu dimulai, dan keluarga Erine memanggilnya untuk melangkah maju, Erine tahu ia harus mengikuti jalan yang telah diatur.

Dengan hati yang penuh perasaan, Erine melangkah maju, menuju pria yang telah dipilihkan untuknya. Tetapi di dalam hatinya, cinta untuk Oline akan selalu hidup. Dan meski mereka terpisah, Erine tahu bahwa sisa cintanya hanya untuk Oline.

Oline berdiri di sana, menatap Erine dengan perasaan yang campur aduk. Ia tahu ini adalah yang terbaik bagi Erine, meskipun hatinya hancur. Namun, dalam diam, ia berjanji kepada dirinya sendiri—ia akan selalu ada untuk Erine, bahkan jika mereka tak bisa bersama.

Di saat perjodohan itu berlangsung, Erine dan Oline saling bertukar pandang untuk terakhir kalinya, dan dalam tatapan itu, mereka tahu bahwa meski perasaan mereka terhalang, cinta mereka tetap akan hidup, di dalam hati mereka masing-masing.

!! Bersambung !!

Maaf lmn teu nyambung

SISA CINTAKU UNTUKMU (ORINE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang