OLINE TABRAKAN

19 11 0
                                    


Hari itu tampak cerah seperti biasa, tetapi bagi Oline, semuanya berubah dalam sekejap. Pagi yang penuh semangat untuk merayakan ulang tahun anak pertama Aralie, Fritzy, mendadak berubah menjadi kecemasan yang luar biasa. Oline sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, hendak mengunjungi Erine dan Kimmy yang baru saja keluar dari rumah sakit beberapa hari lalu setelah kelahiran Kimmy, anak dari Regie dan Erine. Namun, dalam perjalanan, kecelakaan mobil yang parah terjadi.

Mobil yang dikendarai Oline tertabrak oleh kendaraan lain di persimpangan, menyebabkan ia terhantam keras dan mobilnya terbalik. Kejadian tersebut membuatnya tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi kritis.

---

Di rumah, Aralie yang tengah merayakan ulang tahun Fritzy bersama Oline dan teman-teman mereka, menerima telepon yang mengabarkan bahwa Oline kecelakaan. Hati Aralie langsung mencelos. **"Oline...!"** ucapnya dengan terkejut, segera berlari keluar.

"Aralie, apa yang terjadi?" tanya Fritzy, bingung melihat ibunya tampak panik.

**"Oline kecelakaan, kita harus ke rumah sakit sekarang,"** jawab Aralie sambil memeluk Fritzy erat, mencoba menenangkan dirinya dan anaknya. Ia segera menelepon keluarga terdekat dan mereka bergegas menuju rumah sakit.

---

Di sisi lain, Erine yang tengah merawat Kimmy di rumah juga mendapat kabar buruk tersebut. Hatinya terasa berat mendengar bahwa Oline mengalami kecelakaan. Oline, meskipun kini bersama Aralie, selalu ada dalam hidupnya, bahkan setelah perpisahan mereka. **"Oline..."** bisik Erine, menatap bayi Kimmy yang sedang tertidur di pelukannya. Erine merasa khawatir, takut sesuatu yang buruk terjadi.

Tanpa menunggu lama, Erine memutuskan untuk segera pergi ke rumah sakit, meskipun ia tahu itu akan sangat emosional baginya. Ia berharap Oline bisa bertahan.

---

Setibanya di rumah sakit, Aralie, Erine, dan beberapa teman mereka berkumpul di ruang IGD tempat Oline dirawat. Dokter mengabarkan bahwa Oline masih dalam kondisi kritis dan perlu menjalani operasi untuk memperbaiki beberapa luka internal yang cukup parah.

**"Oline, kamu harus bertahan,"** ucap Aralie dengan air mata mengalir, meraih tangan Oline yang tergeletak lemah di tempat tidur rumah sakit. **"Kami di sini untukmu."**

Erine berdiri di sisi Aralie, meskipun perasaan mereka begitu rumit, ia tahu bahwa mereka harus bersama untuk mendukung Oline, terutama ketika hidupnya terancam.

Kimmy yang dibawa oleh Erine, meskipun masih bayi, tampak seperti merasa atmosfer cemas di sekitarnya. Fritzy yang ada di pelukan Aralie, mencoba menenangkan ibunya yang sedang gelisah.

---

Beberapa jam kemudian, dokter keluar dari ruang rumah sakit. **"Kondisinya stabil untuk sementara, tetapi kami masih perlu memantau keadaannya. Oline cukup beruntung, meskipun luka-lukanya serius, ia bisa bertahan,"** ujar dokter dengan nada hati-hati.

Mendengar itu, perasaan lega sejenak menghampiri mereka. Namun, Aralie dan Erine tetap tidak bisa menahan perasaan khawatir. Mereka tahu Oline harus banyak beristirahat dan mungkin membutuhkan waktu lama untuk pulih.

---

Selama beberapa hari berikutnya, Oline dirawat di rumah sakit. Aralie dan Erine bergantian menemani, walau keduanya merasa berat hati dengan kenyataan bahwa perasaan mereka terhadap Oline begitu rumit.

Erine, yang masih memendam cinta untuk Oline, merasa sangat berat melihat Oline dalam kondisi lemah. Sementara Aralie, meskipun cinta dan kasih sayangnya untuk Oline begitu kuat, tetap tahu bahwa kehidupan mereka berdua adalah yang utama sekarang.

**"Oline, sisa cintaku hanya untukmu...,"** bisik Erine dalam hati, saat ia duduk di samping Oline yang terbaring lemah. Ia tahu bahwa ia harus melepaskan perasaan itu, namun tidak bisa begitu saja menghapus kenangan indah yang pernah ada.

---

Beberapa minggu kemudian, Oline akhirnya dibawa pulang. Aralie dan Fritzy menyambutnya dengan hangat, sementara Erine tetap berada di sisi Oline, mendukungnya untuk proses penyembuhannya.

**"Terima kasih sudah datang, Erine. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi tanpa kalian berdua,"** ucap Oline, dengan suara pelan, namun penuh rasa terima kasih.

Erine mengangguk, meskipun hatinya berat. **"Aku selalu ada untukmu, Oline. Bahkan jika kita tidak bersama lagi, sisa cintaku tetap untukmu,"** bisiknya, sambil memeluk Oline dengan penuh kasih sayang.

---

Meskipun mereka semua menjalani jalan hidup yang berbeda, mereka tahu bahwa ikatan mereka tetap kuat. Oline, Aralie, dan Erine tetap menjadi bagian penting satu sama lain, bahkan dalam situasi yang penuh kesulitan dan perasaan yang membingungkan.

Hari-hari berlalu, dan Oline perlahan pulih. Namun, perasaan yang terpendam dalam hati mereka tetap ada—perasaan cinta dan kehilangan yang tak akan pernah sepenuhnya hilang.

SISA CINTAKU UNTUKMU (ORINE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang