OLINE SELINGKUH

42 11 0
                                    


Waktu itu, matahari baru saja terbenam di kota, mengirimkan warna jingga ke seluruh langit, namun suasana di rumah Oline terasa jauh dari damai. Aralie, istrinya, sedang menyiapkan makan malam di dapur, sementara Fritzy dan Elian bermain di ruang tamu. Oline, yang baru saja pulang dari kantor, duduk di sofa dengan wajah muram. Di dalam pikirannya, perasaan yang tidak bisa dijelaskan terus menggelayuti hatinya.

Sejak beberapa bulan terakhir, hubungan antara Oline dan Aralie mulai renggang. Meskipun mereka masih terlihat sebagai pasangan yang bahagia di luar, ada sesuatu yang hilang. Oline merasa ada kesenjangan antara mereka, sesuatu yang ia tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. Ia merasa terperangkap dalam rutinitas, dan lebih buruknya lagi, ada seseorang yang membuatnya merasa hidup kembali—Anindya, seorang rekan kerja yang baru saja bergabung di perusahaan tempat Oline bekerja.

Anindya, dengan pesonanya yang penuh percaya diri dan sikap perhatian, membuat Oline merasa dihargai dan diperhatikan. Percakapan mereka mulai lebih intens, dan lama kelamaan, perasaan Oline terhadap Aralie mulai luntur. Ia merasa kesepian di rumah, dan Anindya memberikan perhatian yang sudah lama tidak dirasakan Oline dari Aralie. Tanpa sadar, Oline mulai menjalin hubungan yang tidak sehat ini.

---

Di sisi lain, Erine, yang kini bersama Kimmy di rumah, merasakan ada sesuatu yang aneh di sekitar dirinya. Erine tahu bahwa Oline dan Aralie sedang mengalami masalah, dan meskipun hubungan mereka sudah berakhir, Erine masih peduli pada Oline. Dia tak bisa menghindari rasa khawatirnya. Bahkan ketika mereka sudah lama berpisah, perasaan itu masih ada.

Hari itu, saat Erine sedang berbincang dengan teman dekatnya, tiba-tiba dia mendengar kabar dari salah satu rekan kerja Oline mengenai hubungan Oline dengan seorang wanita bernama Anindya. Erine merasa sangat terkejut dan kecewa. Ia tahu bahwa Oline dan Aralie memiliki kehidupan yang bahagia, dan tidak pernah menyangka Oline bisa melakukan hal seperti ini.

**"Oline, kenapa kamu melakukan ini?"** tanya Erine dalam hati, merasa patah hati mengetahui perselingkuhan itu.

---

Sementara itu, Aralie mulai merasakan adanya perubahan dalam sikap Oline. Suami yang dulunya penuh perhatian kini tampak jauh dan kurang peduli. Aralie, yang sedang sibuk mengurus anak-anak, Fritzy dan Elian, merasa terabaikan. Ia mencoba untuk berbicara dengan Oline, mencari tahu apa yang sedang terjadi, tetapi setiap kali mereka berbicara, Oline selalu menghindar atau memberikan alasan yang tidak jelas.

Suatu malam, ketika Aralie sedang menunggu Oline pulang dari kantor, ia memutuskan untuk membuka telepon suaminya untuk melihat apakah ada yang tidak beres. Dan saat itulah ia menemukan pesan-pesan antara Oline dan Anindya yang jelas-jelas menunjukkan adanya hubungan lebih dari sekadar pertemanan.

**"Oline... apa yang telah kamu lakukan?"** ucap Aralie dengan suara bergetar, menatap pesan-pesan yang tertulis di layar ponsel Oline.

Perasaan sakit hati dan kecewa memenuhi hati Aralie. Ia merasa terkhianati oleh orang yang selama ini ia percayai, yang selama ini menjadi pendamping hidupnya. Aralie merasa kebingungannya semakin dalam, tetapi ia tahu bahwa ia harus menghadapi kenyataan ini.

---

Beberapa hari setelah Aralie mengetahui perselingkuhan Oline, ia memutuskan untuk menghadapinya. Saat Oline pulang dari kantor, Aralie sudah menunggu di ruang tamu dengan ekspresi serius. Fritzy dan Elian bermain di kamar mereka, tidak tahu apa yang sedang terjadi di luar.

**"Oline,"** ucap Aralie dengan suara tegas, **"Aku tahu tentang Anindya. Apa yang sebenarnya terjadi?"**

Oline terdiam sesaat, tidak tahu harus mulai dari mana. Hatinya terasa berat, dan dia tahu bahwa saat ini dia berada di ambang kehancuran. **"Aralie, aku... aku tidak tahu harus bagaimana. Aku merasa kesepian, dan Anindya..."** ucapnya, suaranya pelan, penuh penyesalan.

**"Kesepian? Kamu merasa kesepian di rumah bersama kami, bersama Fritzy dan Elian? Apa itu alasanmu selingkuh?"** tanya Aralie dengan perasaan kecewa yang mendalam. **"Kamu khianati aku, Oline. Aku tidak tahu bagaimana bisa mempercayaimu lagi."**

Oline hanya bisa terdiam, menyesal atas apa yang telah dia lakukan, namun ia tahu bahwa kata-kata penyesalan saja tidak cukup untuk menghapus luka yang sudah dalam di hati Aralie.

---

Sementara itu, Erine yang mendengar kabar ini dari seorang teman merasa bingung dan bingung. **"Aku harus melakukan sesuatu,"** pikir Erine dalam hati. Meskipun mereka sudah tidak bersama lagi, Erine merasa bahwa dia harus berada di sisi Oline dalam situasi sulit ini. Ia tahu bahwa ini bukan masalah sederhana, dan Oline butuh dukungan, meskipun Erine merasa kesakitan mengetahui kebenaran ini.

Erine memutuskan untuk menemui Oline. Saat ia bertemu dengan Oline di rumah sakit (karena Oline mengalami cedera ringan setelah kecelakaan), Erine merasa hati yang berat namun penuh pengertian.

**"Oline, aku tahu kamu sedang kesulitan,"** kata Erine, dengan suara lembut, **"Tapi ingatlah, kamu masih punya keluarga. Aralie dan anak-anakmu membutuhkanmu. Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatanmu."**

Oline terdiam, air mata menetes di wajahnya. **"Aku salah, Erine. Aku tahu aku telah menghancurkan semuanya... Tapi sisa cintaku, tetap ada untuk Aralie. Aku hanya terlalu lelah dan terluka, dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan."**

---

Hari-hari berikutnya, Aralie dan Oline harus menghadapi kenyataan pahit ini. Oline berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka, meskipun Aralie merasa bingung dan terluka. Fritzy dan Elian, anak-anak mereka yang masih kecil, hanya bisa melihat orangtua mereka dalam keadaan yang penuh ketegangan.

Sisa cinta yang pernah ada masih mengikat mereka, namun jalan menuju penyembuhan tampaknya panjang dan penuh tantangan. Oline bertekad untuk memperbaiki segala sesuatunya, sementara Aralie membutuhkan waktu untuk memutuskan apakah ia masih bisa memberikan kesempatan untuk Oline kembali ke dalam hidup mereka.

SISA CINTAKU UNTUKMU (ORINE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang