Segalanya dimulai pada saat yang seharusnya tidak ada. Di antara setiap detik yang bergerak cepat, ada satu momen—gelombang frekuensi yang semula begitu riuh kini kian sunyi. Waktu yang seharusnya mengalir tanpa batas, tiba-tiba membeku. Bukan karena kerusakan, melainkan karena kehendak yang lebih besar dari alam semesta itu sendiri.
Di dalam ruang yang tak terlihat oleh mata manusia biasa, Zivanka Adequaria berdiri terdiam. Di hadapannya, sebuah kilatan jam dengan angka Romawi melayang, bergerak abstrak tak menentu arah, jarum jamnya pun tidak bergerak, seolah-olah terperangkap dalam kehampaan.
Ia bisa merasakan denyut energi yang kuat mengalir dari benda dihadapannya itu, seolah-olah menantangnya untuk memahami sesuatu yang belum pernah dipahami oleh manusia mana pun.
Suara rendah dan menggema terdengar dari kegelapan di sekitarnya, “Lo tahu apa yang dipertaruhkan, Zivanka? Waktu bukan sekadar alat untuk melarikan diri atau menelusuri jejak-jejak masa lalu maupun masa depan. Ini adalah kekuatan. Dan kekuatan itu kini ada di tangan lo.”
Zivanka menatap bayangan yang mulai muncul dari balik kabut. Sosok itu adalah Arruela Veiga Cavaleiro, seorang wanita misterius dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Dia adalah sahabat Zivanka—dan pengingat akan hukum-hukum yang tidak boleh dilanggar.
“Tapi detik ini,” Zivanka menjawab dengan suara pelan, “seharusnya engga ada. Gua seharusnya engga di sini.”
Arruela tersenyum tipis, namun ada rasa waspada di balik senyumnya itu. “Benar. Detik ini, seharusnya tidak ada, namun sekarang ia ada. Sesuatu telah mengubah jalur waktu, dan lo, gua bersama lainnya, berada di pusat poros dunia itu.”
Di kejauhan, sebuah lonceng berdentang, suaranya bergema dengan nada rendah, seolah mengisyaratkan bahwa sebuah peristiwa besar sedang mendekat. Zivanka bisa merasakan getaran aneh di udara, dan hatinya mulai bertanya-tanya: apa yang telah ia lakukan sehingga memicu peristiwa ini?
Detik yang terhenti itu bukan hanya sebuah anomali. Itu adalah pertanda. Waktu tidak lagi stabil. Dan di dalam kekacauan yang akan datang, Zivanka menyadari satu hal: takdirnya telah terikat pada nasib poros semesta. Lima orang yang dipilih oleh tarikan frekuensi misterius waktu, akan memainkan peran penting dalam apa yang akan terjadi.
Dan pada detik itu, ketika waktu kembali bergerak, Zivanka tahu bahwa perjalanan ini tidak hanya akan mengubah dunia mereka, tetapi juga mengubah mereka semua—untuk selamanya.
Selasa 1 Oktober 2024
Tertanda: Khumachan
KAMU SEDANG MEMBACA
Fivers Eternity
Fantasy- Diikut sertakan dalam Event Writing Cakra Media Publisher Batch 07 ✨ - "Kami ada di antara temaramnya kilau ribuan bintang. Tampak megah tetapi, berubah tak menentu arah. Poros dunia selalu mengawasi di akhir bayangan mentari mulai memudar." Kisah...