"Rey, beneran ini jalannya? Gak nyasar kan, kita?"
Zivanka kini tengah berjalan dalam ruangan yang penuh akan air serta lembap. Cahaya rembulan malam ini, untungnya membantu Zivanka serta Rey yang tengah berjalan tersebut.
Rey yang mendengar Zivanka mengeluh tersebut pun seketika menghentikan langkahnya, berbalik, menatap Zivanka yang tertinggal beberapa langkah di belakang.
Dengan hembusan nafas pelan, dirinya menunggu Zivanka yang terlihat begitu erat memegang telinganya–yang terdapat alat Earier Astiver tersebut. Memang, sebelum mereka tiba di tempat ini, Rey sempat menceritakan tentang kerja samanya dengan Himel—professor jenius yang disebut-sebut sebagai Professor gila. Karena ketamakannya dalam membuat sesuatu.
Ia juga menceritakan, bahwa ketika pengembangan alat Earier Astiver tersebut banyak lika-liku yang harus dihadapi terutama pertentangan dari pihak petinggi Seraphim. Rey mengatakan, bahwa usul ditolak oleh Petinggi Seraphim, maka dirinya yang sebagai rakyat biasa tanpa jabatan bisa apa?
Namun, tak sampai di situ saja. Alat yang ia buat dan rancang pertama kali ditolak, Rey berusaha mati-matian dibantu dengan rekan satu timnya—Himel merancang serta membuat alat yang benar-benar canggih sekaligus modern tetapi memiliki kesan simple nan elegan jika dipakai dan terciptalah alat Earier Astiver ini.
Alat ini mampu membuat nama Rey terkenal diberbagai kalangan Paradigma Eterus. Namun, tak lama kemudian, tiba-tiba saja, Himel mengambil alih hak nama atas alat tersebut dan mengaku-ngaku, bahwa dirinyalah yang benar-benar pencipta sekaligus pembuat, Rey hanyalah membantunya semata.
Merasa tak terima dengan kabar yang menyebar secara cepat tersebut, Rey mengajak kedua kembarannya untuk pindah ke sebuah tempat yang di mana jauh dari hiruk-pikuk pemukiman. Dan, Padang Eterus lah yang menjadi sasaran untuk berpindahnya Rey beramaa kembarannya. Di tempat itu pula, Rey memulai kehidupan baru tanpa alat canggih, maupun robot yang biasanya membantunya. Benar-benar, semuanya dilakukan secara mandiri tanpa ada unsur campur tangan alat canggih.
Hingga, tiba-tiba saja para petinggi Seraphim mengetahui keberadaannya dan membujuknya untuk kembali ke kota Hyrulle, kota sekaligus negara pesat yang berada di dimensi Paradigma Eterus tersebut.
"Oh ya, Rey. Kenapa lo nolak ajakan petinggi Seraphim untuk kembali ke kota? Padahal enak loh, diiming-imingi sama fasilitas yang begitu menggiurkan." Zivanka kini sudah berada di punggung Rey, setelah Rey memutuskan untuk menggendong Zivanka karena begitu lamban ketika berjalan.
Rey tanpa merasa berat sama sekali tersebut pun, menaikkan Zivanka agar nyaman kembali ke posisi semula lalu, menjawab, "Mereka ada dan berdiri karena adanya pengkhianat negara yang mengutusnya. Biar aku jelaskan satu-satu, siapa saja pilar-pilar penting yang menjadi pondasi berdirinya Petinggi Seraphim."
Zivanka yang semula bertanya karena bosan tersebut pun kini matanya berbinar-binar, menunjukkan ketertarikan yang begitu ketara ketika mendengar Rey akan menjelaskan sesuatu tentang bagian terpenting dalam sejarah Paradigma Eterus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fivers Eternity
Fantasy- Diikut sertakan dalam Event Writing Cakra Media Publisher Batch 07 ✨ - "Kami ada di antara temaramnya kilau ribuan bintang. Tampak megah tetapi, berubah tak menentu arah. Poros dunia selalu mengawasi di akhir bayangan mentari mulai memudar." Kisah...