11. Terkuaknya Pembelian Ilegal

8 4 0
                                    

"Tangkap mereka semua!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tangkap mereka semua!"

Sekelompok orang berseragam penegak hukum tersebut menangkap beberapa orang yang ada dalam kantin SMAN 2 Beringin—Kantin Metana. Mereka menangkap orang-orang tersebut yang di antaranya ada sang kepala koki kantin.

"Apa maksud anda menangkap kami tanpa surat resmi, hah?! Mana buktinya jika kami melakukan pembelian ilegal seperti yang kalian bilang tadi?!" Sang kepala koki atau dikenal Pak Ray tersebut berteriak lantang di hadapan wajah ketua orang-orang tersebut; para polisi.

"Kalian tahu sendiri, seketat apa penegakan hukum di kota Lexrulle.C ini. Mengapa masih meragukan bahwa kami tidak memiliki bukti dalam penangkapan kalian?" Suara tegas yang mendominasi dapur Kantin Metana tersebut memicu ketegangan di antara beberapa orang yang melihatnya tersebut.

Di sisi lain yang berbeda. Zivanka, tengah berlari di lorong kelas yang pada biasanya terlihat ramai, kini justru sepi nan hening. Dengan nafas tersengal-sengal, ia akhirnya sampai di depan kelasnya.

Di ruangan kelas XI IPA 1 sudah terlihat jelas, Veiga yang tengah duduk santai menikmati bacaan pada bukunya tersebut reflek menoleh karena mendengar suara tak beraturan dari seseorang.

"Lo kenapa lari-lari gitu, Ziv?" tanya Veiga penuh keheranan, bergegas berdiri menghampiri Zivanka yang masih terengah-engah.

Zivanka mencoba memejamkan matanya, menetralkan nafasnya yang perlahan mulai teratur. Menatap Veiga dengan raut serius. "Lo udah lihat berita hari ini, Vei?"

Veiga pun menggeleng pelan. "Belum, memangnya ada apa? Berita penting, kah?"

Zivanka pun bergegas membuka ponselnya, menunjukkan satu artikel tepat di hadapan Veiga. Veiga pun membaca artikel tersebut, seketika terbelalak kaget lantas menatap Zivanka dengan raut tak percaya. "Ini, seriusa, Ziv?"

Zivanka mengangguk lalu, menarik tangan Veiga dan mengajaknya berlari menuju gedung kantin Metana. Veiga yang ditarik seperti itupun langsung bergegas menyeimbangkan langkah larinya dengan Zivanka.

Sesampainya mereka di pintu utama kantin Metana, mereka melihat para anggota koki bersama kepala koki atau pak Ray tengah dibawa ke dalam mobil khusus tahanan yang dibawa oleh Polisi Lexrulle.C

Zivanka menutup mulutnya tak percaya, sedangkan Veiga terbelalak kaget. Menoleh, menatap satu sama lain lalu, beralih menatap orang-orang yang perlahan naik ke dalam mobil tahanan tersebut.

Namun, di tengah kegiatan mereka yang melihat hal tersebut dari kejauhan lebih tepatnya bukan dari dalam kantin, tiba-tiba saja tangan keduanya ditarik oleh orang berbeda menuju suatu tempat, yang ternyata tempat tersebut adalah salah satu pohon beringin yang tumbuh lebat tak jauh dari tempat mobil tahanan tersebut parkir.

"Heh! Maksud kalian bekap kita kek gitu, apaan coba? Untung gua gak reflek teriak maling, tadi," cetus Zivanka sambil mendengus sebal, menatap malas kedua pelaku yang menyeret dirinya dan Veiga dengan tak santai.

Fivers Eternity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang