Chapter 26. She's Just My Toy

3.2K 336 46
                                    

Saat ini di sebuah warung makan yang mulai sepi setelah memasuki sore hari, seorang gadis baru saja selesai mencuci semua piring yang sedari tadi tak berhenti berdatangan.

Salma menarik nafas panjang, dan duduk di bangku yang tersedia di dalam dapur warung makan tersebut. Ia akhirnya bisa beristirahat, setelah sedari tadi tak berhenti berdiri dan menggerakkan kedua tangannya disini.

"Mbak Salma, minum dulu."

Tiba-tiba ibu pemiliki warung berjalan mendekat ke arahnya, membuat Salma segera berdiri ketika melihat perempuan paruh baya itu membawakan es teh untuknya.

Salma langsung menerimanya dan berterima kasih. Ia kembali duduk, dan meminum es teh itu dengan semangat sangking hausnya.

Ting!

Tiba-tiba, suara ponsel terdengar berbunyi. Salma mengambilnya dari dalam tas.

Salma membuka ponsel pinjamannya secara diam-diam, agar tak ada yang melihat. Ia takut ada yang mengira dirinya memiliki ponsel mahal ini, padahal hanya pinjaman.

Salma membaca pesan dari nomor yang tak dikenal.

"Mas Nathan lagi sakit di rumah, nyariin mbak Salma."

Kening Salma seketika mengerut. Ia membaca pesan itu dengan bingung.

Nathan sedang sakit? ia mencari Salma? apa maksudnya??

Dan juga, siapa yang mengirim pesan ini padanya??

"Mas Nathan.. mbak Salma..?" gumam Salma, mengingat siapa yang suka memanggil mereka dengan julukan itu.

"Bibi??" gumam Salma lagi, menyadari hal tersebut.

Apakah itu artinya, pesan ini adalah sungguhan? Nathan sedang sakit?? batinnya kaget.

Padahal kemarin malam, mereka masih bermain di theme park kemana Nathan membawanya pergi. Disana laki-laki itu juga terlihat biasa saja. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda akan sakit.

Lalu kenapa sekarang Nathan sakit??

Seketika, kedua mata Salma membulat. Ia mengingat sesuatu hal.

Kemarin, adalah pertama kalinya Salma melihat Nathan mengendarai motor, dan bukan mobil.

Perjalanan mereka sangatlah jauh ke lokasi tujuan, melewati jalanan yang dingin dengan udara yang cukup kencang menerpa setiap pengendara motor di malam hari.

Mungkinkah Nathan.. sakit karena hal tersebut??

Kini Salma kembali membaca isi pesan itu, kemudian ia buru-buru menghabiskan es tehnya dan bersiap untuk pergi.

***

Setelah melewati perjalanan yang ia tempuh menaiki ojek online, Salma akhirnya sampai di tujuannya. Ia menyebutkan niatnya pada satpam yang berjaga di gerbang, dan kini dipersilahkan masuk ke dalam.

Salma berjalan cukup jauh menuju ke teras utama rumah yang megah, kemudian memencet bel di dekat pintu.

Tak lama, pintu tersebut dibuka dari dalam. Salma melihat seseorang yang menyambutnya, yaitu bibi yang mengirimnya pesan.

"Bi," sapa Salma, tersenyum kecil.

Berbeda dengan Salma, ekspresi bibi justru menunjukkan wajah bingung. Bibi seperti bingung, karena melihat kehadiran Salma disini.

Hal tersebut membuat Salma ikutan bingung. Apakah bibi kaget, karena Salma langsung datang setelah dikirim pesan olehnya?? apakah Salma jadi terlihat seperti ia sangat mengkhawatirkan keadaan Nathan sekarang?? batinnya panik.

Scary First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang