"Azura, Lo berangkat sekolah sama siapa?" Karena sedari tadi Azura terus diam, Kevin berinisiatif membuka obrolan. Ya walaupun reaksinya tidak sesuai yang diharapkannya.
"Taksi." Hanya satu kata, tidak lebih.
"Nanti pulang sekolah sama gue aja. Sekalian minta nomer hp lo." Menyodorkan hpnya kehadapan Azura yang langsung menerimanya tanpa mengatakan apapun.
"Lo tinggal sama siapa aja?"
"Sendiri."
"Eh? Cuma sendiri? Orang tua lo mana?"
"Gue yatim piatu."
Singkat, padat, menusuk ulu hati Kevin. Kini dirinya diliputi rasa bersalah karena telah mengungkit hal menyedihkan itu. "Sorry, gue gatau. Pasti lo kesepian selama ini, tenang aja ada gue. Kalo lo mau, Lo bisa kok tinggal sama gue. Biar ga kesepian."
Setelah mengatakan hal tersebut, Kevin hanya cengengesan. Tanpa memperdulikan omongan Kevin Azura bangkit dari duduknya kemudian berjalan kearah stand makanan.
"Eh mau kemana?!" Serunya sedikit keras agar terdengar oleh Azura.
"Jajan." Jawabnya tanpa menoleh kearah Kevin.
"Lah? Masih laper?" Gumam Kevin kebingungan. Sepertinya Azura itu memiliki nafsu makan yang besar. Dan mungkin Kevin mulai kepikiran tentang bagaimana jika ia ingin membujuk Azura kedepannya.
Kini Azura tengah bingung antara membeli batagor lagi atau membeli gado-gado. Akhirnya ia pun membeli keduanya. Juga membeli sebotol air mineral.
Saat akan kembali ke mejanya, Azura hampir menabrak seseorang. Untungnya makanannya tidak sampai jatuh mengenai orang itu.
"Sorry." Setelah mengatakannya Azura langsung berlalu pergi tanpa menoleh sedikitpun. Sementara orang yang hampir ditabrak nya hanya menampilkan senyum miring.
Saat sampai dimeja Azura langsung diberi pertanyaan oleh Kevin. "Zura, Lo masih belum kenyang?" Hanya gelengan sebagai jawaban yang diterima Kevin.
__________
Saat ini keduanya telah kembali ke kelas. Setelah makanan Azura habis bertepatan dengan bel masuk yang berbunyi. Mapel berikutnya adalah sejarah, tapi kebetulan guru nya tidak bisa hadir karena ada rapat.
Drett
Suara kursi yang bergeser menarik atensi orang disebelahnya. "Mau kemana?" Tanya Kevin. Setelah dari kantin, Kevin memang memutuskan untuk duduk bersama Azura. Biar mereka bisa selalu bersama katanya.
"Perpus." Tanpa menunggu jawaban Kevin, Azura langsung berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi jadi Nerd
Ficção Adolescente"Apa peran yang paling ga diinginkan?" Daripada pusing mikirin alur novel, Azura lebih memilih menjadi pemeran tidak penting. Tujuannya jelas supaya dia tidak perlu repot-repot. • Story of transmigration • Hanya fiktif belaka • Slow update