5.0

56 12 0
                                    

Kini Azura sudah berada di supermarket. Dengan sweater abu-abu kebesaran, serta celana training hitam dan tas selempang senada. Ia mulai menelusuri rak-rak untuk mencari apa yang dibutuhkannya.

Sudah lebih dari 15 menit ia berdiri didepan rak buah, bingung ingin membeli yang mana. Azura telah membeli beberapa bahan dapur, kini ia hanya perlu membeli buah lalu pulang.

Tapi tanpa disadarinya, sedari tadi ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan. Lelaki bertubuh tinggi dengan setelan hitamnya. Lelaki itu hanya terus memperhatikan tanpa melakukan apapun.

"Kayaknya ini aja cukup deh." Azura mulai melangkahkan kakinya menuju kasir. Ia mulai memikirkan akan memasak apa nanti untuk makan malam.

Bruk!!

Secara tiba-tiba ada orang yang menabraknya dari belakang, membuat Azura ketumpahan minuman orang itu.Kini sweater bagian belakangnya basah.

"Eh sorry, gue ga sengaja. Lo gapapa? Anjir baju Lo basah, duh maaf banget. Lo ganti baju pake punya gue aja nih, kayaknya muat." Ternyata yang menabraknya adalah laki-laki, yah sekarang dia terlihat sangat merasa bersalah.

"Gapapa, permisi." Saat akan pergi laki-laki itu menarik tangannya, mau tak mau Azura harus kembali meladeni orang itu.

"Tunggu dulu, itu baju Lo basah. Mendingan Lo ganti baju, ni baju juga ga jelek-jelek amat kok. Ya?"

Akhirnya Azura pun memutuskan untuk mengganti sweater nya dengan baju pemberian laki-laki itu, yang ternyata juga sebuah sweater tapi berwarna putih. Kini setelah selesai berganti mereka jadi terlihat seperti pasangan karna warna pakaian yang hampir sama.

Tadi laki-laki itu memperkenalkan namanya, Kevin Johnson. Sedikit lucu mengingat namanya mirip salah satu produk bayi. Wajahnya juga terlihat sedikit imut.

Setelah perkenalan singkat mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan bersama menuju parkiran. Dengan diselingi obrolan ringan, sepertinya mereka bisa berteman.

Sedangkan dilain sisi, laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Azura masih tetap melihatnya dari kejauhan. Hanya saja jika lebih diperhatikan tatapan matanya lebih tajam dari sebelumnya.

Transmigrasi jadi NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang