Lima: Titip Salam

1.2K 79 6
                                    

Notes:

Untuk cerita cinta paling menggemaskan di 2024, yang belakangan mondar-mandir di media sosial, selamat berlayar!

***

"Oke bungkus! Kita ganti set ya."

Asisten produksi dan tim logistik bergerak cepat mempersiapkan set selanjutnya. Daun monstera, set sofa berwarna krem, karpet motif abstrak, lampu lantai, dan perintilan lainnya diatur di tengah agar masuk ke kamera dengan shot yang sempurna sesuai storyboard.

Art director dan lead photographer hari ini sumringah mendapatkan banyak foto bagus. Adiba dan Sintya jelas model yang tepat untuk memvisualisasikan brand image Loji Hijab. Para stylist dan make up artist tersenyum puas karena intinya: emang udah cakep mau diapain juga cakep aje.

Adiba dengan paras manis dan dewasa, lalu Sintya yang cantik dengan tatapan tajam tapi teduh itu sukses membuat semua foto hari ini rasanya layak jadi cover.

Proses photoshoot pun sangat menyenangkan karena Adiba dan Sintya sudah akrab. Entah sejak kapan mereka lupa kalau Sintya lebih tua dari Adiba, karena sama sekali tidak ada sapaan hormat. Adiba memanggil Sintya langsung dengan nama dan bukannya terasa aneh, tapi malah terasa sangat nyaman untuk keduanya.

Sejak satu jam terakhir, Sintya jadi tulang punggung komedi photoshoot ini.

"Politikus siapa yang suka bikin vlog?"

"Yutub Kalla."


"Warna apa yang ga peduli?"

"Biru dont care."


"Orang apa yang ditusuk ga luka?"

"Orang ga kena, yeee."


Becandaan klasik yang sebenarnya sudah hampir pasti pernah didengar, dan semuanya sudah tau jawabannya, tapi tetap lucu karena pembawaan Sintya yang menyenangkan.

Kemudian lanjut dengan dua kata lucu.

Terbang ke bawah.

Pocong ngesot.

Dewa sembilan ratus.

Gatot kacang.

Suster ngepot.

Semua orang, termasuk kru lighting, MUA, Hijab stylist, dan lain lain ikut tertawa setiap ada yang lucu dan menyeru saat kurang lucu.

Hingga kemudian mereka mulai kehabisan bahan becandaan, sedangkan storyboard masih mengharuskan mereka memberi visualisasi "Dua perempuan bercengkrama dengan bahagia dan penuh tawa."

Jadilah, mereka hanya berakting adegan pura-pura tertawa.

Lalu tiba-lah Adiba yang berceletuk . "Ayo, Sin, apa lagi yang lucu?"

"Jujur udah abis bahan nih gue." Sintya nyengir. Lalu tertawa pasrah.

Kerlingan mata Adiba mulai berubah, "Mau titip salam ke Abi, ngga?" 

Singkat, padat, titip salam.

Sintya terperangah kaget tapi tetap menjaga ekspresinya agar tetap tertawa. "Eh, jangan dong." Mukanya merah.

"Yakinnn?"

"Diba! Ih!" Lagi-lagi salting tidak tertahan. "Jangann lah." Ia menggeleng-gelengkn kepala.

Semua kru di lokasi pun ikut tertawa lagi dan Sintya merasa pipinya semakin panas.

Sintya lemah iman!!!!!!!!! Rutuk Sintya dalam hati. Bisa ga si normal aja?!!! Denger nama Abi aja langsung meleyot!!!! Hhhhh.

***

BerlayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang