Delapan Belas: Rencana Fashion Show

963 82 26
                                    

Adiba ikut melihat-melihat baju contoh yang baru selesai dijahit. Semuanya bernuansa monokrom hitam dan putih. Ummi merancang baju-baju itu untuk remaja dan perempuan muda yang ingin berpakaian rapi, sesuai syariat, tapi juga tetap stylish.

Ummi sudah bilang kalau Ia berencana mengadakan fashion show untuk mempromosikan koleksi ini. Sekaligus melakukan launching parfum Kindest-nya. Adiba pun ikut senang karena pakaian-pakaian itu cantik-cantik. Dan Parfumnya pun masyaAllah enak sekali.

"Um, kayanya yang ini cocok ya buat aku." Adiba mengangkat satu set pakaian dengan atasan putih dan bawahan hitam itu. Terdapat bordiran saku yang cantik sebagai pemanis.

Ummi pun setuju, "Iya tadi Ummi juga mikir gitu, bagus itu buat Kakak."

"Jadinya total berapa set sih, Um?"

"InsyaAllah harusnya tiga belas." Ummi mengecek satu per satu baju-baju contoh itu dengan teliti. Mulai dari pola, jahitan di kerah, jahitan di lipatan lengan, keliman di setiap ujung, jahitan kancing, sampai bordiran desain. Termasuk juga draperi untuk beberapa baju.

Ia melihat Ummi-nya terlihat puas dengan koleksi ini.

"Trus jadi fashion show buat tiga belas baju?"

"Pengennya sih gitu. Temen-temen kamu ada siapa gitu Kak yang bisa diajak? Biar cocok yang pake tuh perempuan-perempuan mudah berhijab gitu Ummi kebayangnya." Tanya Ummi.

"Ayla jadi ikut juga, dek?"

"Iyaa." Adiknya itu menyahut dengan semangat. "Um, aku mau yang ini boleh ga? Yang Ummi pilihin tadi cantik, tapi aku lebih suka yang ini, hehehe" Ia nyengir. 

Adiba memperhatikan interaksi Ummi dan Adiknya itu sambil ikut memikirkan siapa yang bisa ia ajak.

"Iya boleh, yang itu juga cantik buat kamu." Jawab Ummi.

"Berarti cari sebelas lagi Um modelnya?"

"Ummi kemarin udah sempet ngobrol-ngobrol sama beberapa temen-temen Ummi sih, Kak." Ummi berhenti mengecek pakaian lalu berfokus pada Adiba, "Siapa aja ya hmm..." Ia mulai berhitung.

"Tante Inneke, Tante Ussy, Tante Nia, itu tiga ya, " Ummi berhenti sejenak. "Insya Allah Aura, sama Celine juga bisa."

"Naya sama Vanya? bukannya Ummi pernah bilang ya waktu itu?

"Oh iyaa, itu insyAllah bisa juga." Sahut Ummi. "Berapa tuh jadi? Tujuh ya?"

Ayla ikut menyumbang nama, "Aima, Um."

"Oh iya Aima ya, coba nanti di-chat lagi deh."

"Mau ajak Sintya, Um?" Tanya Adiba.

"Ohh iyaa, kamu sama dia kan sama-sama model hijab ya. Sintya cantik banget pas pake hijab. Kemarin pas kajian aja Ummi sampe liatin terus." Ummi semangat. "Boleh Kak, coba mana kontaknya nanti Ummi WA."

"Lebay deh Ummi." Adiba tertawa tapi kemudian mengangguk, "Nanti aku kirimin nomornya." 

"Loh beneran emang cantik." Ummi bersikeras. "Trus kalo Ummi liat-liat yah, emang mirip sama Abi. Vibes nya tuh sama. Matanya sekilas juga mirip."

Adiba menyetujui, "Garis wajahnya emang sekilas mirip banget sih. Kadang-kadang ada tuh aku liat post foto Sintya yang pose-nya pas mirip banget sama Abi, tapi kadang ada yang beda juga."

"Iya kann." Ummi lanjut mengecek kancing pakaian ke-delapan.

Saat memegang baju ke-sembilan, Ummi kembali ingat Sintya. "Nah ini nih, long oute r ini kayanya paling cocok ya buat Sintya. Dia kan tomboy-tomboy gitu ya. Tetep santai tapi elegan."

Adiba dan Ayla hanya liat-liatan, menyaksikan Ummi nya yang asik sendiri memilihkan baju untuk Sintya.

"Baru sembilan, Umm" Ayla mengingatkan lagi.

"Eh iya, siapa ya 2 lagi." Ummi terlihat berpikir keras. "Ohh itu Tiffany, dek?"

"Ohh iyaa!" Ayla menyahut.

"Sama itu Um, Hafifah."

"Pas sebelas!" Ayla berseru senang.

"Nanti Ummi minta tolong Fitri atau Tante Sarah coba confirm deh. Semoga gak ada yang bentrok ya jadwal mereka. Bingung Ummi minta tolong siapa."

Adiba kembali melihat bajunya yang kini ada di sebelah baju--yang akan dipakai--Sintya. Ia geleng-geleng melihat Umminya. Cuma Aku, Ayla sama Sintya nih yang dipilihin spesial sama Ummi, batinnya pelan, menyadari kelakuan Umminya yang sepertinya mulai jatuh hati.

***

Notes:

Terimakasii kalian yang selalu menyemangati, semoga ga bosen-bosen ya Berlayar bareng aku~~

Hari ini Onta sudah gendong anak bayik! Tapi, Abi masih sibuk golf.

Hmmm denger-denger kaki Abi ketiban stik golf waktu liat story Onta, tuh.

Pelan-pelan Pak Supirr, baru akan tayang di chapter tiga puluh lima itu kayanyaa~~

Buat yang nunggu cerita tanggal 3, sabar yaa, panjang banget ituu bingung mau tulis yang mana duluuu. Tapi ini pelan-pelan mulai masuk nih: Semangat nunggunya!

BerlayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang