Bagian 11: The Cucian Kotor

24 6 0
                                    

Dipersembahkan oleh: kembarantupai_

🍑🍑🍑

"EH EH, RERE NGAPAIN PAKAI BAJU TETEH?!" teriak Rara saat melihat baju kesayangannya dibawa kabur oleh adik kembarnya itu.

"PINJEM DULU, TEH, BUAT NGAMPUS! RERE LUPA NYUCI BAJU SOALNYA."

Rere berlari menjauh. Tadi ia bangun kesiangan karena nonton One Piece sampai subuh. Saat membuka lemari, dia baru ingat kalau belum mencuci pakaiannya. Alhasil, mau tidak mau dia harus "menyolong"-eh maksudnya-meminjam baju tetehnya walau bukan seleranya. Mana pink lagi warnanya karena Rere asal ambil yang kira-kira ga perlu digosok SOALNYA UDAH TELAT BOSS. Tetapi mending pakai aja daripada pakai piyama.

"ASTAGHFIRULLAH."

"MAAF TEH, RERE JALAN DULU YA!"

Motor Rere melesat berkelok-kelok melewati mobil, selap sana, selip sini. Wah, pokoknya cocok dah kalau jadi pembalap, hehehe.

Lima belas menit waktu yang dibutuhkan Rere untuk sampai ke tempat kuliahnya. Hari ini ada kelas jam 10.30 sedangkan tadi Rere baru bangun jam 10.05. 25 menit waktu yang tersisa, dan sekarang sudah pukul 10.29. Waduh, Rere bakal telat banget nih, mana hari ini yang ngajar dosen killer lagi. Dengan sekuat tenaga, ia berlari menuju kelasnya. Dan kalian tahu apa yang terjadi? Iya, dia telat 3 menit. Jadi, habislah dia kena semprot dosennya itu, kwkwkwk.

4 jam berlalu...

Akhirnya, Rere beres dari mata kuliah dosen killer tersebut. Capek iya, pusing iya, sial iya. Pokoknya hari ini buruk banget buat Rere.

"Capek..." ucap Rere sembari memanyunkan bibirnya ke depan.

"Mana ada latihan UKM juga lagi hari ini. Kenapa Hannah gak join UKM aja sih?!" gerutunya.

Rere mengeluh sepanjang jalan menuju gedung UKM. Kakinya ia seret seolah berat. Rere kesal, hari ini buruk sekali baginya. Bagaimana tidak? Rere kan sudah mewakili di satu lomba musik, tiba-tiba disuruh Brian ikut juga lomba satu lagi. Rere memang suka nyanyi, tapi kalau banyak-banyak ya kembung juga.

"Hueee, Teh, Rere capek..."

Dari belakang, seseorang merangkul pundaknya.

"HAYO RERE!" teriak seseorang itu.

"EH ANJIR, SIA! ASTAGHFIRULLAH ALLAHUMMA," latah Rere.

Seseorang itu tertawa. Seorang Rere bisa latah juga ternyata. Sementara itu, Rere memegang dadanya yang jantungnya hampir copot. Lalu, ia menatap tajam ke arah orang yang membuatnya jantungan setengah mati.

"Waduh waduh, ampun Kanjeng Ratu. Beta tidak sengaja."

Rere membuang muka, lalu pergi meninggalkan orang tersebut.

"Yeee, Ratuuuu, masa Beta ditinggal."

"Bodo amat, kagak peduli gue," jawab Rere.

"Ya udah deh, gue minta maaf. Serius, tadi tuh enggak sengaja."

"Bodo amat gue," ketus Rere.

"Gini aja deh, gue beliin perintilan One Piece. Atau enggak Damian? Gimana? Mau enggak?"

Rere berhenti seketika. Kalau sudah membahas soal anime favoritnya, pasti begini nih, gampang luluh.

"Masa cuma itu doang, kagak seru banget."

"Dih, mintanya lebih. Bukannya bersyukur lu gue beliin, malah minta lebih ni bocah."

"Kalau kagak mau ngasih sih ya udah, gue kagak bakal mau temenan lagi."

Bitter-SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang