Bagian 6: Rere

30 7 6
                                    

Dipersembahkan oleh : kembarantupai_

🍑🍑🍑

19.00

"Akhirnya kelar juga ...."

Han bangun dari duduknya sambil kretek-kretek pinggang. PEGEL BOSS berjama-jam duduk. Jadi mereka habis bikin lagu buat lomba gitu. Biasa kalau deket-deket dies natalies Fakultas Seni suka ngadain lomba-lomba begini.

Brian pun ikut bangkit.

"Sekarang waktunya beberes, bang ini yang kagak ke pake taro mana?" Han melirik beberapa alat musik perkusi yang emang jarang mereka pake. Kepake kalau lagi perlu doang kek sekarang bikin lagu.

"Taro gudang gih. Re, minta tolong bantuin Han tuh, gue ada urusan mo keluar dulu bentar nanti gue balik lagi."

Rere mengangguk, lalu bangkit untuk membantu Han. Kalau ditaro ruang UKM sempit banget soalnya. Makin kenal Brian, makin Rere ngerti kalau ketumnya itu sangat-sangat memperhatikan kerapihan.

"Dih, bisa gitu lu bang, masa cewe yang bantuin?"

"Jangan ngeremehin Rere Han, dia gitu-gitu tenaganya bisa ngalahin hulk."

"What the mskd?"

Brian pun langsung pergih menghilang, sebelum dia di timpuk pake drum oleh Rere lebih baik menghilang langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brian pun langsung pergih menghilang, sebelum dia di timpuk pake drum oleh Rere lebih baik menghilang langsung.

15 menit kemudian,

Akhirnya mereka sampai di gudang kampus,jarak gudang dan ruangan musik memang lumayan jauh karena ruangan musik berada di lantai atas sedangkan gudang kampus berada di lantai bawah dan juga posisinya di ujung bangunan.

"Punten penghuni, aing ijin masuk ya."

"Jangan bilang lu takut?"

"Enggak lah, anjir. Gue cuma menghargai. Takutnya penghuninya lagi PMS."

"Mana ada setan PMS, ngadi-ngadi aja lu."

"Diajak bercanda dikit enggak bisa. Wuuu, nggak seru lu, Re."

Rere mengedikkan kepala Han menggunakan tangan kanannya, lalu mendorong Han memasuki gudang.

"Udah sono, masuk duluan."

Han masuk ke dalam gudang, dia menyalakan saklar lampu gudang tersebut. Ketika keadaan gudang sudah terang, Rere pun akhirnya masuk ke dalamnya.

"Ini taro di mana?" tanya Rere.

"Tuh, pojok deket lemari tuh."

Han menunjuk ke arah samping kanan ruangan tersebut. Di sana sudah ada beberapa barang lama dan juga lemari kayu yang lumayan besar.

Saat mereka sedang sibuk masing-masing, tanpa sadar pintu gudang tertutup dan dikunci oleh petugas yang berjaga di sana, lalu mematikan saklar lampu tersebut.

Bitter-SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang