Dipersembahkan oleh: __Mirror and Bayobayway__
Oleh karena masih 5 jam lagi perjalanan, para personil kita ini mengisi waktu mereka dengan cara macam-macam.
Rara lagi nyoba-nyobain baju di kabinnya, mix and match buat dipake disana. Sedangkan Rere molor.
Sunny sama Nathalie biasa lagi update perkembangan hubungannya sama Haje sambil gosip tipis-tipis. Hannah join di kabin mereka walau endingnya cuma push rank disana.
"Lo sama Christ ada hubungan spesial apa Han?" Ini Natalie yang nanya. Mewakili Sunny soalnya dia yang paling kepo tapi ga berani nanya langsung. YA SOALNYA KAN SUNNY YANG NAKSIR.
"Gadun gue."
"Ck! Stop gadun-gadun! Gue tau lo masih perawan," Natalie melempar bantal ke arah Hannah.
Sunny ngasi kode geleng-geleng kepala kecil ke Natalie, kayak yaudah kayaknya Hannah beneran ga mau membeberkan hubungannya sama Christ yang sebenarnya.
"Gita mana?" tanya Nathalie mengalihkan topik.
Hannah menggendikkan bahu."Tau, di kamar ga ada. Ngapel kali."
Padahal Gita lagi sama Sky menikmati angin malam di dek kapal.
"Wahhh... how i love sea...." Gita merentangkan kedua tangannya. Tapi ga kayak adegan Titanic, cuma di pinggir kapal aja ga naek-naek pager. Kalo nyebur berabe, soalnya Gita sama Sky sama-sama ga bisa berenang.
"Gimana Git?" Tanya Sky tiba-tiba.
"Gimana apa?"
"Ya elo, akhir-akhir ini gimana? Gue udah lama ga ngobrol sama lo, mentang-mentang udah ada Brian. Sama gue lupa lo," kata Sky dengan nada judes.
"Hahaha, yahh semester depan bakalan sibuk kan, bakalan jarang bisa ketemu Brian, ketemunya ya sama lo lagi-lo lagi." Ya emang Gita punya temen siapa lagi selain Sky? Sky juga begitu, emang dia punya temen selain Gita?
Temen sih ada, tapi yang beneran bisa diajak deeptalk dan diajak diskusi dan belajar bareng sekaligus, ya... cuma dia.
"Syukurlah Jovan baik-baik aja," Gita menghela napas. Suasana di luar lagi sepi, orang-orang pada milih di dalem semua karena kalau malam juga ga keliatan apa-apa ditengah selat. Yah, jadi situasinya cocok buat deeptalk.
"Yang gue khawatirin sekarang, gue takut nilai gue turun. Kemarin Blok Oncology susah mampus, ujiannya remed semua..." keluh Gita. Cewek itu menyisir rambut panjangnya ke belakang.
"Tapi ujian praktikum kan nilai lo bagus, gue aja praktikum ga lulus kemarin..." Hibur Sky walau agak ga ngaruh. Soalnya dimana-mana praktikum itu sks nya kecil, ga terlalu ngangkat nilai.
"Kemarin gue dihubungi dari pihak beasiswa gue, gara-gara semster kemarin ada nilai yang C. Kalo nilai gue ada yang C lagi beasiswanya bisa-bisa ditarik. Terus duit siapa ya, buat bayar kuliah dan bertahan hidup? Apa gue jual ginjal satu, atau open BO kali, ya?"
Sky langsung menoyor kepala Gita.
"Yaelah monyet, monyet... udah positif thinking dulu. Ya gue ngerti lo stress, tapi lo udah usaha keras, Git... gue ngeliatnya aja ikut bangga."
Gita mau nangis rasanya, bersyukur banget punya temen, sahabat sebaik Sky."Kok lo baik sih, sama gue? Padahal gue jahat sama lo..."
Sky ngabrut, ngakak brutal.
"Gue ga butuh temen lain selama ada lo, Git."
Emang Sky-Gita itu sahabat goals. Kata orang cewek cowok ga bisa sahabatan? Bisa kok, asal di antara mereka ga ada yang JJKP, itu aja syaratnya. JJKP apaan? Jomblo Jablay Kebelet Pacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter-Sweet
Fanfiction(Slice of life) Kadang putus, kadang jadian. Biasalah, namanya juga kehidupan. "Lo siapanya Bang Christ, sih?"_Felix "Christopher gadun gue."_Hannah "Ga bisa Yura dia bajunya aja brand Gucci apalah aku yang beli baju aja nunggu promo sama gratis ong...