Chapter 21 /// Basketball

718 71 4
                                    

Suasana rintik rintik hujan di pagi hari sangat menenangkan bukan? dan kini rintik rintik tersebut bagaikan alunan yang tercipta untuk kedua pasangan yang masih tertidur lelap di atas kasur.

"Hoamm" Skylar duduk meregangkan badannya, betapa indahnya pemandangan di pagi hari ketika melihat wajah tampan aeron yang masih terlelap di alam mimpi, skylar tersenyum tipis dan beranjak pergi dari kasur untuk mengambil ponselnya.

"Akhh.. masih perih banget lagi" Skylar memegang semua objek yang ia lewati sebagai tumpuan, paha nya serasa tak kuat berjalan namun ia harus membuat surat izin untuk mereka berdua.

Untungnya ponsel skylar dan juga aeron berada di tempat yang sama, mulanya skylar membuka ponselnya dan membuat permohonan izin di grup kelasnya, baiknya permohonan izinnya bisa di konfirmasi dengan wali kelasnya.

Baiklah, kini ia membuat permohonan izin aeron, ia meraih ponsel aeron kemudian melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Setelah mendapat  persetujuan dari wali kelas aeron, skylar tersenyum tipis kemudian menaruh kembali letak ponsel aeron.

Saat berbalik badan, skylar dikejutkan dengan wajah bantal aeron yang tengah menatapnya.

"Eh- hari ini mau makan apa yon?" 

"Mau makan kamu boleh ga?"

Wajah skylar memerah padam, sontak skylar memalingkan wajah dan menutup mulutnya.

"Hahaha lucu banget siii" Aeron berjalan mendekati skylar, sang empu sedikit panik ketika melihat aeron yang mendekat, namun sayang ia tak bisa memberontak karena satu langkah saja membuat rasa sakitnya makin menjadi.

"Ah jauh lu, gua mau panggang roti aja" Skylar memegang dada bidang aeron yang berada di depannya, ia menjauh dengan langkah kaki yang begitu ragu.

"Pfftt" Aeron terkekeh, ia pun menggendong tubuh skylar ala bridal style, mata mereka bertemu satu sama lain, aeron mengincar bibir pink di hadapannya kemudian mengecupnya singkat.

"Morning kiss"  Skylar hanya mematung tanpa berani menatap kembali wajah aeron di hadapannya.

Kini, aeron berjalan menuju dapur bersama skylar yang dibawanya, ia berjalan begitu hati hati agar sang kekasih merasa nyaman di kukungannya.

Aeron pun menurunkan badan skylar di meja makan kemudian pergi mengambil remote tv.

Skylar berdecak kesal, mengapa ia harus menyinggahkan skylar di meja makan. Skylar dengan malas menuruni meja makan tersebut dan pergi memotong beberapa roti untuk mereka makan.

"YEUU APAAN LU"

"Apaan anjing"

"Mata lu biasa aja kali"

*+#@+*"'+$

Suasana gaduh di pagi hari benar benar menganggu ketenangan, skylar menghela nafas panjang berusaha untuk tak menghiraukan kericuhan yang terjadi di ruang tengah.

"Eh skylarr, lagi ngapain nihh" Ujar dyren yang berdiri tanpa jarak di belakang tubuh skylar

"Lagi main cooking mama, lu ga liat nih gua lagi motong roti? Jawab skylar ketus.

"Pftt gausah marah kali, sini biar gua yang potong, ntar tangan lu lecet" Dyren membawa skylar ke kursi meja makan kemudian melanjutkan pekerjaan yang seharusnya skylar kerjakan yaitu memotong roti.

"Oh iya ler, nanti siang gua udah balik hehe, jan kangen ya" Skylar membelalak terkejut, ini tak sesuai dengan yang dyren jadwalkan. Seharusnya dyren masih menetap di rumah skylar sampai 1 minggu kedepan.

Rival ! (Aeron x Skylar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang