Doa adalah bisik yang tak berdesir,
tak terucap, namun menggema dalam langit batin.
Ia meluncur tanpa sayap,
menembus bintang tanpa menyentuh angin.Tuhan mendengarnya tanpa telinga,
seperti hujan yang jatuh sebelum awan terbelah.
Dalam sunyi, doa jadi jembatan tak terlihat,
menghubungkan jiwa dan yang tak terungkap.Tiada bahasa yang teratur,
hanya getar hati yang melukis ruang tak terhingga.
Doa, percakapan yang tak butuh suara,
hanya rasa yang menari di antara bayang cahaya.Di sana, tak ada jarak,
tak ada perantara,
hanya seberkas harap dan sebutir keheningan,
menyatu dengan Sang Abadi,
tanpa waktu, tanpa akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diujung Hujan, Masih Ada Tuhan
PoetrySinopsis "Di Ujung Hujan, Masih Ada Tuhan" Dalam perjalanan hidup, badai seringkali datang tanpa peringatan-mengguncang keyakinan, memporak-porandakan harapan, dan membawa perasaan sepi yang pekat. "Di Ujung Hujan, Masih Ada Tuhan" adalah sebuah kar...