Salahku adalah bayangan yang kupendam,
tersembunyi di balik senyum dan tawa,
tak akan pernah kutunjukkan,
karena lebih mudah bagiku menciptakan luka
di punggung orang lain,
daripada menyulam robek di dadaku sendiri.Aku berjalan dengan langkah ringan,
namun setiap tapakku menuntun pada jurang baru,
tak ingin kulihat dalam cermin,
karena lebih baik menemukan korban,
seseorang yang bisa kutitipkan beban.Jika ada dosa,
biarlah ia menjadi milik yang lemah,
yang tak punya suara di tengah gemuruh.
Mereka adalah cermin retak,
yang kupukul dengan dalih kebenaran,
hingga serpihan menyebar,
menutupi jejakku dengan debu.Aku bukan pengaku,
aku adalah pemburu dalam malam,
mencari korban yang tenang,
mengubahnya menjadi sisa-sisa yang bergetar,
sehingga salahku tenggelam
dalam jerit yang tak pernah datang dari mulutku.Mereka akan binasa,
bukan karena aku kuat,
tapi karena aku tahu,
dalam dunia ini, salah bukan milik yang pandai sembunyi,
melainkan warisan bagi mereka
yang tak sempat lari dari takdirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diujung Hujan, Masih Ada Tuhan
PoezjaSinopsis "Di Ujung Hujan, Masih Ada Tuhan" Dalam perjalanan hidup, badai seringkali datang tanpa peringatan-mengguncang keyakinan, memporak-porandakan harapan, dan membawa perasaan sepi yang pekat. "Di Ujung Hujan, Masih Ada Tuhan" adalah sebuah kar...