Di bawah langit yang terlipat kabut, Ketika langkahku terperangkap dalam hening, Jalanan sunyi menghampar, Seperti luka yang tak kunjung sembuh.
Di ujung sana, bayang-bayang menanti, Persimpangan terbuka, namun samar, Kecemasan melingkupi, menjalin pikiranku, Badai sunyi menari dalam benak yang terkurung.
Sebuah pertanyaan menggema, Haruskah aku melangkah, Atau terhenti dalam keabadian sepi? Dalam keraguan, aku bertahan, Mencari arah di antara hiruk-pikuk bisu.
Setiap langkah adalah pencarian, Keduanya: berani dan ragu, saling menggenggam, Kabut mungkin menutupi, tapi harapan tetap bersinar, Meski langkah tersesat, aku akan terus berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diujung Hujan, Masih Ada Tuhan
PuisiSinopsis "Di Ujung Hujan, Masih Ada Tuhan" Dalam perjalanan hidup, badai seringkali datang tanpa peringatan-mengguncang keyakinan, memporak-porandakan harapan, dan membawa perasaan sepi yang pekat. "Di Ujung Hujan, Masih Ada Tuhan" adalah sebuah kar...