3. Magic.

2.6K 457 143
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Jake menghela nafas panjang saat ini sambil berjalan keluar dari kamarnya setelah bersiap untuk pergi mengajak sang Putra Mahkota berjalan-jalan ke tempat yang menurut Jake menarik.

Sebelum hal itu terjadi, jelas dia akan menanyakan beberapa hal ke Sunghoon, contohnya adalah apakah laki-laki itu sudah sarapan atau belum, oh atau pertanyaan lebih klasiknya adalah apakah Sunghoon tidur dengan nyaman tadi malam.

Ya begitulah, intinya Jake sudah menyiapkan semua pertanyaan.

Sekarang waktunya berjalan menuju ke kamar sang Pangeran dari Kerajaan Rimegate itu.

Jake melewati para pelayan yang baru saja memberikan sapaan kepadanya yang dibalas dengan anggukan oleh Jake.

Lagipula dia tidak bisa membuang-buang waktu, dia kan tidak tau apakah Sunghoon akan marah jika dirinya telat atau apa.

Ya wajar bukan jika dirinya tidak tau, Jake saja tidak kenal Sunghoon sama sekali, dia hanya tau sekilas tentang sang Putra Mahkota.

"Kenapa kamu belum siap-siap?" tanya Jake yang berhenti dari berjalannya ketika melihat adiknya yang baru saja berpapasan dengannya di lorong istana.

Terlihat Cerelia masih belum terlihat anggun seperti biasanya, rambutnya bahkan dia biarkan terurai dengan berantakan begitu saja.

"Aku akan pergi kesana sendiri tanpa bergabung denganmu dan Pangeran Sunghoon."

Jake mengernyitkan alisnya ketika mendengar balasan dari adik perempuannya itu.

"Apa rencanamu coba? Bukannya kamu ingin mencoba mendekati Pangeran Sunghoon? Lantas mengapa kamu tidak ingin bergabung denganku?"

"Mana mungkin aku melakukannya secara terang-terangan, setidaknya aku harus membuat rencana seperti pura-pura tidak sengaja bertemu dengannya disana, kan itu lebih masuk akal dibandingkan harus pergi secara bersamaan denganmu kesana," balas Cerelia dengan panjang lebar yang hanya dibalas dengan dengusan oleh Jake.

Terserah adiknya saja, lagipula malah akan jauh lebih aneh melihat adiknya yang tiba-tiba muncul di air terjun, kebetulan macam apa itu?

Jake berjalan melewati adiknya itu, dia tidak banyak berkomentar atas rencana adiknya dan memilih berjalan menuju ke kamar Sunghoon.

Sekarang Jake sudah berhenti tepat di sebuah pintu kamar yang ditempati oleh Sunghoon.

Tangannya dengan perlahan mengetuk pintu kamar tersebut dan Jake kaget ketika melihat pintu tersebut terbuka.

Ada Sunghoon yang muncul dengan mata yang memperhatikannya.

Apakah ekspresi Jake tadi malu-maluin ya? Semoga saja tidak.

"Selamat pagi."

"Pagi, Pangeran Jake," sapa Sunghoon yang membuat Jake tersenyum.

Sepertinya Jake harus mengeluarkan pertanyaan yang sudah dia siapkan tadi.

"Apakah kita bisa pergi ke tempat tujuan yang ingin kamu tunjukkan itu?"

Hei, Jake saja belum menanyakan pertanyaan yang sudah dia siapkan tersebut dan sang Pangeran di depannya itu sudah membahas hal yang lain saja.

"Bisa, ayo kita segera pergi ke depan, sudah ada kereta kuda yang tersedia disana," jawab Jake mengajak Sunghoon untuk segera mengikuti langkah kakinya.

Selama menuju ke depan, Jake merasa canggung sekali, sial tidak ada obrolan sama sekali diantara dirinya dan Sunghoon saat ini.

Sampai mereka akhirnya berdiri tepat di sebuah kereta kuda yang dimaksud oleh Jake tadi.

How to Propose to the Crown Prince? -sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang