Kristal

600 50 1
                                    

Sehari setelah kejadian saat jam sarapan, Sunoo melewatkan sarapan dan melenggang ke ruang perawatan untuk mengambil beberapa biji vitamin. Sunoo menenggak 6 biji vitamin yang berbeda beda sekaligus dengan seteguk air putih. Ia percaya bahwa jika ia tak minum salah satu vitamin, kondisi tubuhnya akan drop semakin parah. Mendekati berakhirnya chapter 1 program ini, jadwal kegiatan semakin padat, dan persaingan semakin ketat, ia tak ingin tumbang.

Telfon yang ia dapatkan pada hari saat insiden stalker terjadi (eps dalam bahaya) adalah telfon dari ibu Sunoo yang menangis ketakutan karena kakak Sunoo jatuh sakit dengan demam yang tinggi dan terindikasi terkena Tifus karena kelelahan bekerja. Dari telfon itu Sunoo mengetahui bahwa sang ibu terlilit pinjaman oleh beberapa rentenir peminjam uang dan Kakak perempuannya perlahan diam diam melunasi hutang-hutang itu sendiri tanpa sepengetahuan Sunoo, kenyataan itu membuat hati Sunoo sakit.

"Bagaimana ia melunasi hutang dengan tangan sekecil itu, dia bahkan tak memberitahuku bahwa ibu terlilit hutang, apa dia pikir aku tak bisa menghasilkan uang! aku kan laki-laki, kenapa dia menyembunyikannya dasar wanita angkuh!" Kata Sunoo sambil menangis.

......................................................................

Setelah semua sesi latihan selesai, Sunoo menemui produser dan Staff di ruangannya, ia menceritakan masalah yang tengah dihadapi. Produser menawarkan Sunoo sejumlah uang sebagian adalah uang cuma cuma dan sisanya adalah hutang tanpa bunga, namun Sunoo menolaknya dengan sopan. Akhirnya Staff sepakat untuk mengizinkan Sunoo pergi ke Seoul untuk menjual barang miliknya yaitu kado pertama yang ia terima dari stalker yaitu Jam Tangan mewah brand terkenal, satu Jam Tangan itu saja bahkan mampu melunasi seluruh hutang ibunya dan sisa uangnya mampu menyicil sebuah apartemen mewah di Gangnam.

"Aku punya salah satu kenalan di Seoul yang mungkin tau berapa harga jual barang mewah itu, dan dia pasti akan mampu membantumu bernegosiasi untuk menjualnya dengan harga tinggi, temui dia di kantor One in A Million Dance Studio malam ini." Kata Produser sambil mengulurkan kartu nama pada Sunoo. Kartu itu berbeda dengan kartu nama pada umumnya, kertasnya lebih keras dan kokoh, berwarna emas tanpa nama di atasnya, hanya alamat dan nomor ruangan.

Sunoo mengangguk dan langsung berangkat ditemani salah satu security menaiki mobil menuju pusat kota Seoul.

Setelah 2 jam perjalanan sampailah mereka ke gedung studio dance yang dimaksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah 2 jam perjalanan sampailah mereka ke gedung studio dance yang dimaksud.

Ditemani Security Sunoo berhasil masuk dengan kartu nama yang ia bawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditemani Security Sunoo berhasil masuk dengan kartu nama yang ia bawa. Sunoo diarahkan ke salah satu ruangan di lantai 12. Namun hanya Sunoo yang diizinkan masuk ruangan.

Ketika Sunoo masuk, ia disambut dengan suhu AC yang sangat dingin, aroma ruangan mewah seperti yang ia bayangkan dalam film film, dan ruangan itu bernuansa merah hitam, mirip seperti kamar kamar pemeran utama penjahat dalam kerajaan yang digambarkan dalam manga-manga Webtoon.

"Ada yang bisa saya bantu ? Kenapa kamu mencariku ?"
Seorang lelaki duduk di meja kerjanya memecah lamunan Sunoo. Lelaki itu sangat jauh dari bayangan Sunoo, ia masih sangat muda ditaksir masih berumur 19-20 tahunan, kulitnya sangat putih bersih berbadan tinggi dan wajah sangat dingin, seakan akan tak menyambut Sunoo dengan baik. Lelaki itu memakai baju kaos hitam santai mirip seperti yang dipakai peserta di Ground. Meski pakaiannya terkesan santai namun aura boss nya sangat kuat, tak mungkin ia pekerja biasa ditempat ini.

"Permisi, aku diarahkan produser Bang Si Hyuk untuk meminta bantuanmu bernegosiasi dalam menjual barang ini." Kata Sunoo sambil mengulurkan Kartu Nama dan jam tangan mewah dalam box miliknya.

"Ah, ya tua Bangka itu sudah menelfonku tadi, tidak kusangka kamu datang secepat ini, apa ini sangat mendesak ?" Kata lelaki itu sambil mengenakan sapu tangan Latex agar tak meninggalkan sidik jari di barang mewah tersebut.

Sunoo menunduk menceritakan semuanya dari awal, dari mana ia mendapat barang itu dan kenapa ia terpaksa menjualnya.

"Setelah kucari tau jam tangan ini special edition, hanya diproduksi berapa ratus pcs dan sangat langka, harga jualnya mencapai 117 juta Korea Won."
*Setara dengan 1 miliar 100 juta dalam mata uang rupiah

"Benarkah ? Benar semahal itu ?" Tanya Sunoo dengan suara gemetar, ia tak menyangka ia mendengar angka itu.

"Iya benar, tapi apa kau tidak sayang, ini kan hadiah pertamamu." Tanya lelaki itu sambil menatap Sunoo.

Sunoo menunduk, ia melihat tas itu sekali lagi, lalu menggigit bibir bawahnya untuk menahan air matanya agar tidak keluar lagi.

"Tidak, keluarga ku lebih berharga dari tas itu" Ucap Sunoo sambil memejamkan matanya, Sunoo berusaha meyakinkan diri bahwa langkah yang ia ambil itu benar.

"Utang ibumu bahkan tidak sampai 40 juta won, apa kau yakin ? Kau apakan uang sisanya ?" Tanya lagi

"Saya akan menginvestasikannya dalam bentuk aset properti, lahan dan logam mulia." Ucap Sunoo mantap

"Kalau kau mau aku mau membelinya darimu diharga 120 juta won, karena aku belum punya yang seperti ini." Ucap lelaki itu dengan tenang sambil membaca ulang sertifikat untuk memastikan keasliannya.

"A..a..aku mau! Aku mau tuan, aku mau!" Ucap Sunoo kegirangan, ia tak menyangka bahwa barang nya terjual secepat itu, dengan harga yang sangat tinggi.

Lelaki itu menjabat tangan Sunoo tanda sepakat dengan harga yang ditawarkan.
"Omong-omong namamu siapa ?" Tanya lelaki itu pada Sunoo.

"Saya Kim Seon Woo, kalau namamu siapa?" Tanya Sunoo dengan sopan

"Aku Park Shin." Jawab lelaki itu sambil memberikan selembar cek pada Sunoo.

"Kalau boleh tau, apakah tuan mengoleksi aksesoris mahal seperti ini ?" Tanya Sunoo

"Iya beberapa, kenapa kau panasaran ?" Jawab Lelaki itu bertanya balik

"Apakah tuan hanya akan menyimpanmya saja ?" Tanya Sunoo lagi karena penasaran dengan hobby orang orang kaya.

"Tidak, beberapa barang akan aku jual lagi jika harganya semakin naik." Ucapnya dengan nada datar. Sunoo puas dengan jawaban lelaki itu, ia berterimakasih dan pamit pulang.

Didepan pintu ketika hendak keluar, Sunoo berbalik menatap lelaki itu
"A..Anu... Jika dimasa depan tuan hendak menjualnya lagi, tolong hubungi saya, saya berminat membelinya kembali, mungkin saat itu saya sudah banyak menghasilkan uang." Ucap Sunoo dengan senyum lebar, tak lupa ia memberikan hormat 90° dan berbalik pergi.

......................................................................

"Matanya berkilat kilat, seperti kristal, bagaimana seseorang bisa memiliki sepasang mata seindah itu ?" ~Park Shin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Matanya berkilat kilat, seperti kristal, bagaimana seseorang bisa memiliki sepasang mata seindah itu ?" ~Park Shin

Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang