Jangan di repost ya kakak baik☔
Kim Sunoo adalah salah satu member iland yang berhasil debut menjadi member Enhypen, tapi sayangnya tak ada satupun member Enhypen lain yang menyukainya, mereka membenci Kim Sunoo karena terlalu feminim untuk debut me...
Tidak ada kepastian dalam perasaan, sama halnya seperti musim panas, kadang matahari bersinar begitu terik lalu 15 menit kemudian turun hujan begitu lebatnya, tak jarang ramalan cuaca meleset dalam memperkirakannya,
Sunoo duduk tak semangat didepan jendela kaca melihat ke arah keluar, sudah 2 hari ia absen datang ke pohon Ek karena hujan lebat turun di saat jam istirahat. Air hujan membuat tanah disekitarnya menjadi becek. Sebenarnya, Sunoo tidak benci hujan, dia diam diam menyukai suara gemericik air hujan yang tenang. Namun disaat yang sama dia juga tak menyukainya, karena hujan hanya turun saat seharusnya peserta diizinkan keluar, seharusnya saat ini ia duduk dibawah pohon Ek dan melanjutkan lukisannya. Kalaupun hujan berhenti ia juga enggan pergi karena tak ingin sepatunya kotor terkena lumpur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau kesal ya tak bisa pergi keluar ?" Tanya Sungchul memecah lamunan Sunoo. "Sok tau, tau darimana aku kesal ?" "Mulutmu manyun sejak 5 menit yang lalu kau tau hahahahahaha" Sungchul tertawa menggoda Sunoo
Sunoo hanya diam sambil memberikan bombastic side eye dan mulut manyun sebagai jawabannya, ia terlalu kesal.
"Hei hei, bersikaplah manis sedikit padaku, coba kau senyum!" Seru Sungchul tak terima. Sunoo menghadap Sungchul lalu memberikan senyum terbaiknya meski hanya sepersekian detik karena tidak ikhlas "Ouww cantiknya hahaha" balas Sungchul
Dari Jauh Sunghoon melihat interaksi kedua peserta itu, teman lamanya Sungchul mulai akrab dengan teman barunya si Sunoo, entah kenapa ada sedikit rasa kesal didadanya, entah karena ia iri posisinya digantikan Sunoo, atau iri karena Sunoo lebih akrab dengan Sungchul. Ia menepis itu jauh-jauh dan memilih pergi, menyibukkan diri dengan hal lain.
Malam harinya ketika peserta akan istirahat Sungchul muncul disamping kasur Sunoo, "Besok mau coba pergi keluar tidak ?" Tanya Sungchul "Ramalan cuaca bilang besok hujan." Sahut Sunoo sambil cemberut. Tiba tiba dia mengangkat kedua tangannya kedepan muka Sunoo, di kedua tangannya tergenggam 2 jas hujan. "Haaaa liat, bagaimana? Aku pintar kan? Aku mencuri ini diam diam dari salah satu Staff hihihihi" bisiknya, lalu cepat cepat ia sembunyikan kedalam saku, takut ada yang menyadarinya.
"Kalau aku mau aku juga sudah keluar pakai payung, memang apa bedanya payung dan jas hujan."
"Kau bodoh ya Sunoo ? Kalau pakai jas hujan tadi tanganmu tak perlu pegang gagang payung, jadi kau bisa bebas main main, aku tidak tau sih mau main dimana, tapi setidaknya kita keluar sebentar dari gedung ini, aku bisa gila kalau terkurung disini terus, apa mereka pikir aku binatang ?"
"Bukannya kau salah satunya ?" Ledek Sunoo sambil tersenyum
Plak Satu pukulan kecil mendarat di kepala Sunoo "Sembarangan, sudah pokoknya besok kau ikut aku, kita bersenang-senang." Sahut Sungchul bisik bisik lalu kabur sambil menyembunyikan jas hujan disebalik bajunya.
"Dasar gila" senyum Sunoo merekah menahan tawa karena perilaku konyol satu temannya itu. Dia tak mungkin menolak ajakan temannya itu, lagipula ia pun sudah sangat bosan 3 hari tak keluar dari sangkar.
"Oh ini tidak terlalu buruk, ini hanya gerimis kecil, kita tak usah pakai jas hujan." Kata Sunoo sambil bersiap siap berlari. Tiba tiba tangannya ditarik oleh Sungchul "Jangan bodoh, cepat pakai jas hujan mu, aku tak mau kau demam!" Cegah Sungchul, dia membuka paksa kemasan plastik jas hujan itu dan memakaikannya pada Sunoo. "Apa jaketmu cukup hangat ? Apa perlu ku ambilkan jaket lagi ?" Tanya Sungchul sambil merapikan jas hujan Sunoo "Hei kau suka padaku ya ?" Tanya Sunoo sambil menatap lekat lekat mata Sungchul. Sungchul berhenti merapikan jas hujan Sunoo, keduanya saling berpandangan. Waktu terasa berhenti. Hujan terasa berhenti sepersekian detik.
Sunoo tertawa membuat Sungchul ikut tertawa kecil, setelah bersiap siap mereka kabur dari gedung lewat pintu belakang menuju kedalam hutan.
"Tapi kita mau kemana ?" Tanya Sungchul
"Melihat pohon Ek ku!"
"Eh pohon apa pohon eg ?"
"Sudah diam saja akan ku tunjukkan nanti, ayo cepat sedikit" ucap Sunoo sambil setengah lari
"Hei hati hati, kau bisa jatuh"
Sunoo sesekali meledek Sungchul dengan melihat kebelakang dan menertawakannya karena Sungchul berlari lebih lambat
Sungchul yang awalnya khawatir melihat Sunoo begitu bahagia membuat nya sedikit lebih lega, senyum Sunoo begitu lebar dan hangat seperti matahari, padahal ia berkali-kali hilang ditelan tebalnya kabut, tapi Sunoo tetap berlari sambil berbalik dan tersenyum padanya, senyum itu seakan akan berbicara tersirat "aku tak apa apa, aku bahagia"
Setelah berlari beberapa menit mereka sampai ke pohon Ek. "Nah ini dia pohon yang pernah kuceritakan padamu, cantik kan."
Sungchul tersenyum puas dan mulai membuat komedi komedi absurd tentang pohon.
Gerimis perlahan reda, matahari tiba tiba bersinar sangat terik.
"Cuaca ini mirip anak umur 18 tahun"
"Ha ? Kenapa?" Tanya Sunoo "Sama sama labil" "Hentikan! Selera humormu mengerikan." Seru Sunoo muak dengan komedi konyolnya
Sunoo mengeluarkan buku sketsa dan pensil nya, dia mulai melanjutkan lukisannya "Kenapa kau suka pohon ini ? Apa yang istimewa?" Sungchul mulai penasaran "Pohon ini bisa hidup ratusan tahun, dilihat dari ukuran nya mungkin dia lebih dulu hidup dari buyut nya buyutku, dia sangat tua, tapi dia masih bermanfaat sampai sekarang, biji biji nya menjadi sumber makanan hewan hewan kecil seperti tupai, dahannya menjadi sarang burung, dan lihat dia menjadi peneduh saat panas dan payung saat hujan, aku ingin seperti itu, tetap bermanfaat sampai aku tua, meski dengan sekecil apapun manfaatnya." Jelas Sunoo
Menarik
"Apa kau sudah memberinya nama ?"
Sunoo menggeleng, ia tak pernah memikirkan hal semacam itu sebelumnya "Kalau begitu berilah nama padanya!" Sunoo menatap Sungchul, menurutnya ide itu absurd tapi memberi nama pada makhluk hidup akan membuat ikatan antar keduanya lebih erat, konsep itu tak hanya berlaku pada hewan piaraan tapi pohon dan tumbuhan juga.
"Bagaimana kalau kau namakan telur?" Kata Sungchull menimpali "Hah kenapa ?" "Dia kan pohon Egg" "Ide yang buruk, mungkin akan kunaman Lex. Yaaa Lex baguskan ? Terdengar keren?" Kata Sunoo, ia melompat lompat kegirangan sambil menunjuk nunjuk kepohon, seakan minta pendapatnya.
Sungchul tersenyum lebar Kuharap kau akan terus sebahagia ini meski tanpaku, Sunoo