Welcome!
This story is made with love, so please respect it. Read, enjoy, and support!
Jangan lupa follow Instagram aku ya [@astihrbooks_]
[Cerita ini saya update ulang. Kemarin, saya salah update karena saking banyaknya draf cerita ini di word sampai salah pilih bab. Mohon maaf ya sebelum, happy reading💗]
ֶָ֢𐚁๋࣭⭑ֶָ֢
Melbourne, Australia
Tiga tahun berlalu—waktu yang singkat bagi dunia, tapi terasa seperti keabadian bagi seseorang yang mencoba melupakan satu nama. Satu nama yang nyatanya tak pernah benar-benar bisa dilupakan.
Ainsley telah menjalani hidup berdampingan dengan bayangan masa lalu. Sejak perceraian itu, ia memilih melarikan diri, pergi sejauh mungkin ke tempat di mana tak ada satu pun yang mengenalnya. Ke tempat yang bahkan Galen tak akan bisa menemukannya. Atau setidaknya, begitulah yang ia kira.
Namun, semesta selalu punya caranya sendiri untuk mempermainkan nasib.
Setelah tiga tahun berlalu, dalam gemerlap cahaya lampu kristal di sebuah ballroom mewah, takdir kembali mempertemukan mereka.
Di antara gelak tawa orang-orang berbalut gaun anggun dan jas mahal, di antara dentingan gelas sampanye yang saling beradu, Ainsley kembali melihat sosok yang selama ini ingin ia hindari—Galen.
Pria yang pernah menghancurkannya. Pria yang pernah ia cintai. Atau mungkin… masih ia cintai hingga detik ini.
Mata mereka bertemu, dan seketika waktu seolah berhenti.
Malam ini, kisah yang sempat tertunda akan kembali dimulai. Sebuah kisah yang masih menyisakan luka, hasrat, dan perasaan yang belum usai.
Kisah antara Ainsley, si wanita yang mencoba bangkit, dan Galen, pria angkuh yang selalu dipenuhi ego.
Pertanyaannya adalah… apakah kali ini akhir mereka akan berbeda?
“Selamat datang di pestaku, Nona,” suara Galen terdengar begitu tenang, namun mengandung sesuatu yang membuat dada Ainsley terasa sesak.
Satu tangannya terselip di saku celana, sementara tangan lainnya menggenggam segelas sampanye, jemarinya bermain di tepian gelas seolah sedang menikmati permainan ini.
“Terima kasih sudah menyempatkan diri di sela-sela kesibukanmu,” lanjutnya, nada suaranya ringan, tapi Ainsley tahu betul ada sesuatu yang terselip di balik setiap kata itu.
Ainsley menelan ludah. Tangannya semakin erat menggenggam lengan Wild—pria yang dengan sengaja ia bawa malam ini. Tapi entah kenapa, genggamannya justru lebih terasa seperti pegangan untuk menenangkan diri sendiri daripada sekadar menunjukkan sesuatu kepada Galen.
Pandangan Galen beralih, menyusuri sosok pria di samping Ainsley. Bibirnya melengkung membentuk senyum kecil, tapi sorot matanya menggelap. Ada sesuatu yang mengancam di balik tatapannya, sesuatu yang membuat udara di antara mereka terasa lebih dingin.
“Namun, aku rasa aku hanya mengirim satu undangan,” katanya santai, matanya kini menatap Wild dengan pandangan yang sulit diterjemahkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOSE OR GET YOU
Romance[SEQUEL FADED DESIRE] [BARNABY SERIES II] Tiga tahun lalu, Ainsley Lysander menandatangani surat perceraian dengan tangan gemetar dan hati yang hancur. Ia pergi tanpa menoleh, meninggalkan cinta yang menghanguskan sekaligus luka yang tak kunjung sem...