- MWY : 5 -

51 19 0
                                        

- 𝜗𐑞 -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- 𝜗𐑞 -

Untuk hari ini, Janice memutuskan tak berangkat ke kantor, di karenakan badan nya sedang kurang fit.

Semua janji dan meeting hari ini di gantikan oleh Angkasa yang menjabat sebagai Wakil Direktur Alexander MTL.

"Istirahat yang banyak, soal kerjaan gak usah dipikirin, biar Abang yang selesain semuanya."

"Siap, by the way terimakasih banyak, maaf karena Janice sakit kerjaan Abang di kantor jadi tambah banyak."

"Sama-sama, gpp justru Abang lebih baik kerjaan banyak daripada lihat Janice sakit seperti ini."

"Janice janji akan sembuh dalam waktu cepat, supaya kerjaan Abang bisa berkurang." ujar Janice.

"Iya, Janice ku yang paling cantik. Ya sudah, Abang pergi dulu, ya. 45 menit lagi ada meeting sama klien penting."

"Siap! Semangat Abangku sayang!"

Angkasa pun melambaikan tangannya sebelum pergi. Setelah Angkasa tak terlihat lagi, Janice memiringkan tubuh nya ke sebelah kiri.

Janice menatap fokus ke arah luar jendela, sambil memikirkan sesuatu hal yang seharusnya tidak ia pikirkan.

"Kalau Bunda masih hidup, pasti Bunda bakal rawat Janice sampai sembuh. Dunia tanpa adanya peran ibu itu hampa sekali." ucap Janice pelan.

Dan tanpa Janice sadari perkataannya didengar oleh Alexander yang sedang mematung di ambang pintu. Alexander selalu merasa kasihan dengan Janice, ia merasakan kasih sayang Melati hanya sebentar saja.

"Maafin Papah, kalau Papah tahu dari awal kalau Bunda kamu sakit pasti Bunda masih bareng kita sampai sekarang. Maaf juga, Papah gak bisa cari pengganti Bunda kamu karena Papah gak bisa lupain Bunda kamu." ucap Alexander sambil menyeka air matanya.

Tak ingin mengganggu Janice, Alexander tak jadi masuk ke dalam. Alexander membiarkan Janice merindukan mendiang Melati.

"Papah janji, kalau suatu saat Papah berhasil lupain Bunda kamu, Papah bakal  menikah lagi supaya Janice bisa merasakan kasih sayang dari seorang Ibu yang selama ini Janice impikan." ucap Alexander sembari menutup pintu kamar Janice dengan sepelan mungkin.

Alexander pun pergi sambil mengendap-endap.

- 𝜗𐑞 -

Berbaring seharian di atas tempat tidur adalah hal yang membosankan bagi Janice, terlebih lagi Janice orangnya tidak suka terlalu lama berada di kasur. Tapi apa boleh buat?

Married With You || MinTzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang