Sinopsis :
Janice Cassandra - anak perempuan satu - satunya di dalam keluarga. Janice memiliki tiga orang Abang yang tampan dan sedikit tegas.
Karena perjanjian bisnis, Janice dijodohkan oleh sang Ayah - Kay Alexander, dengan seorang pria tampan be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- 𝜗𐑞 -
Hari ini Janice kembali beraktivitas seperti semula karena demamnya sudah turun. Alexander menyuruh Janice tidak ke kantor untuk hari ini. Tapi, menyuruhnya berjalan-jalan dengan Biantara.
Alexander sudah menyuruh Biantara untuk menjemput Janice. Sambil menunggu Biantara yang masih dalam perjalanan, Janice merias wajahnya supaya terlihat cantik.
Setelah selesai make up, Janice memasukkan beberapa macam make up bermerek ke dalam pouch kecil. Janice menyemprotkan parfum ke beberapa bagian tubuhnya.
Janice berdiri di depan cermin besar di sudut kamarnya sambil menata rambutnya yang sedikit berantakan.
"Nah, udah cantik nih. Tapi, emang dari lahir udah cantik sih." puji Janice pada dirinya sendiri.
"Make up udah di dalam tas, sudah pakai parfum dan sudah bercermin, tinggal gas aja."
Janice menyambar sebuah tas kecil berwarna merah maroon diatas meja riasnya. Kemudian, melenggang keluar kamarnya.
- 𝜗𐑞 -
Janice melangkah anggun menuju ruang tamu, di sana sudah ada Biantara yang menunggunya sejak beberapa menit yang lalu.
Biantara benar-benar merasa terpukau melihat kecantikan Janice pagi hari ini. Karena terkena paparan sinar matahari, wajah Janice bersinar terang membuat Biantara semakin terpukau.
"Ya Tuhan, indah sekali ciptaanmu. Sampai-sampai aku tak bisa berkata apapun." gumam Biantara dengan mata yang terfokus pada Janice.
"Ekhem! Lihat adik saya biasa aja kali, kayak baru pertama kali lihat bidadari saja." ujar Angkasa.
"Sorry, tapi memang benar ini pertama kalinya saya melihat wanita yang mirip dengan bidadari." Bimantara menggaruk lehernya yang tak terasa gatal.
"Good morning." sapa Janice dengan sambil tersenyum, membuat kecantikannya bertambah 10999038797× lipat.
"Good morning too my princess." sapa Biantara balik di depan Angkasa dan Anthonio.
Angkasa dan Anthonio saling menatap melihat balasan sekaligus gombalan dari calon adik iparnya itu.
"Ayo, keburu jalanan macet." ajak Janice.
"Siap, tuan putri."
Bimantara pun bangkit dari duduknya, kemudian melihat ke arah Angkasa dan Antariksa yang melihatnya dengan sangat sinis.
"Saya izin ajak Janice jalan-jalan dulu, saya janji gak bakal macam-macam dan pulangin Janice sebelum jam 9."
"Ya, kalau sampai kamu macam-macam atau sentuh adik saya, lihat aja nanti!" ancam Anthonio.