Sinopsis :
Janice Cassandra - anak perempuan satu - satunya di dalam keluarga. Janice memiliki tiga orang Abang yang tampan dan sedikit tegas.
Karena perjanjian bisnis, Janice dijodohkan oleh sang Ayah - Kay Alexander, dengan seorang pria tampan be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— 𝜗𐑞 —
Sepulang mengantarkan Janice pulang, bukannya menyelesaikan pekerjaan yang numpuk di kantor, Biantara malah mengurusi hal lain.
Tanpa sepengetahuan calon istrinya, secara diam-diam Biantara mencar tahu informasi mengenai orang-orang yang dulu pernah membully Janice.
Meskipun tak pernah merasakan hal itu, tetap saja membully bukanlah perilaku yang benar. Selain dapat membuat korban trauma, membully juga bisa membuat korban takut berinteraksi dengan orang lain.
Karena tak memungkinkan mencari informasi hanya sendirian, Biantara menghubungi salah satu temannya yang pandai menggali informasi. Salah satunya yaitu teman SMA nya yang bernama Kalangga Aldebaran.
"Hai, gue ganggu, gak?"
"Hai, gak ganggu kok. Udah lama lo gak telfon gue, pasti mau kasih gue kerjaan, ya?"
Kalangga sudah tahu betul jika Biantara menghubunginya pasti akan memberinya sebuah tugas.
"Iya, gue mau lo cari informasi tentang orang-orang yang pernah membully calon istri gue waktu SMP. Nanti gue kirim foto nya lewat WhatsApp, udah di tandain pake titik merah siapa yang membully."
"Oke, by the way kok lo gak ngomong sih kalau mau nikah. Lo emangnya nikah sama siapa bro?"
"Gue cuma undang klien doang sama teman-teman Papah gue, jadi kemungkinan teman-teman gak ada yang gue undang, mungkin cuma lo aja yang gue undang. Kebetulan gue di jodohin sama bokap nyokap, tapi calon istri gue bener bener cantik."
"Buset dah, zaman modern gini ternyata yang namanya perjodohan masih ada, ya. Gue kira udah gak ada."
"Masih lah."
"By the way nama calon istri lo siapa? Terus dari keluarga mana?"
"Namanya Janice Cassandra, dia anak perempuan terakhir di keluarganya, dia dari keluarga Alexander."
"Lah, dia kan adik kelas gue waktu SMP dulu sama man—" Kalangga langsung mengurungkan niatnya dan tak jadi membicarakan kalimat terakhir.
"Kok gak jadi sih, gue kan penasaran, selain adik kelas lo dia dulu apaan sama lo? Kalian saling kenal juga, ya?"
"Gpp tadi cuma hal yang gak penting kok. Kita kenal sih cuma gak akrab."
"Oh oke."
Sejujurnya apa yang Kalangga bohong, ia dan Janice sudah sangat akrab bahkan saat kuliah dulu mereka sempat dekat dan berakhir pacaran. Namun, Kalangga memilih tak mengatakannya karena takut Biantara akan menjauhinya.
