Chapter 9 - Jealousy Jealousy

17.9K 886 23
                                        

Welcome!

This story is made with love, so please respect it. Read, enjoy, and support!

Jangan lupa follow Instagram aku ya [@astihrbooks_]

ֶָ֢𐚁๋࣭⭑ֶָ֢

Dua hari setelah malam panas itu.

Ainsley berusaha menjalani harinya seperti biasa. Fokus pada pekerjaannya, menyibukkan diri dengan tugas-tugasnya, seolah tidak ada yang terjadi.

Namun, kenyataan berkata lain.

Setiap kali pikirannya kosong, bayangan malam itu kembali menyusup masuk tanpa diundang. Detik-detik saat ia luluh dalam dekapan mantan suaminya, bagaimana bibir Galen menyapu bibirnya dengan penuh perasaan, bagaimana panas tubuh pria itu membakar setiap inci kulitnya.

Hanya sebuah ciuman.

Namun, mengapa rasanya seperti racun yang mengalir di nadinya, membuatnya tak bisa berpikir jernih?

Ainsley menghela napas panjang. Ia sudah cukup lelah.

Hari ini, setelah menyelesaikan jam ajarnya, ia memutuskan untuk pulang lebih awal. Langkahnya ringan melewati gerbang tinggi sekolah, berharap udara segar bisa sedikit mendinginkan kepalanya yang terasa penuh.

Namun, harapannya pupus dalam hitungan detik.

Sebuah tangan tiba-tiba meraih pergelangannya, menghentikan langkahnya secara paksa.

Refleks, Ainsley menoleh, tubuhnya sedikit menegang saat matanya bertemu dengan sepasang mata gelap yang familiar.

Wild.

Pria itu berdiri di hadapannya, napasnya tersengal, seolah telah mencarinya ke seluruh penjuru kota.

“Aku mencarimu sejak tadi,” suara Wild terdengar dalam dan mendesak.

Ainsley terdiam. Sorot matanya menelisik wajah pria berusia 35 tahun itu, dan tanpa bisa dicegah, pikirannya kembali melayang ke dua malam lalu—malam di mana Wild meninggalkannya begitu saja di restoran.

Tanpa sepatah kata. Tanpa penjelasan.
Dan kini, pria itu muncul kembali, seakan tak pernah terjadi apa-apa.

Ainsley perlahan melepaskan tangan Wild dari pergelangannya.

Ada ketidaknyamanan yang sulit dijelaskan—sebuah jarak yang tiba-tiba terasa lebih lebar di antara mereka. Ia mundur selangkah, memastikan batasan itu tetap terjaga.

“Ada apa mencariku?” tanyanya, suaranya datar, tanpa ekspresi berlebih.

Wild, yang tampak menyadari perubahan sikap Ainsley, menggeser posisinya sedikit. Ada kecanggungan yang tak bisa ia sembunyikan saat mulai bicara.

“Malam itu… kau pulang dengan selamat?”

Ainsley hanya mengangguk, tak berniat memperpanjang percakapan.

Wild menarik napas dalam sebelum melanjutkan, “Maafkan aku, Ainsley. Aku tidak berpikir jernih saat itu. Entahlah, aku benar-benar jengkel ketika kau terus menghindar tanpa jawaban yang jelas. Aku sungguh meminta maaf.”

Ainsley menghela napas panjang. Matanya berpaling sesaat sebelum kembali menatap pria di depannya.

“Itu tidak sepenuhnya salahmu.”

Wild mengangguk, seolah setuju. “Kau benar. Tapi andai saja kau memberikan jawaban pasti, aku mungkin tidak akan semarah itu.”

Pernyataan itu membuat Ainsley sedikit tertegun. Jadi, sekarang kesalahan ada padanya?

LOSE OR GET YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang