Still on Jum'at, 15-november-2024.
Safira tidak mengerti kenapa Delfi mengatakan itu barusan. Kenapa juga Safira harus menjauhkan Naura dari Delfi, toh cewek begajulan itu yang mau sendiri.
Safira mendapatkan intimidasi dari tatapan Delfi yang tajam. Gadis itu terpaksa harus duduk terus di samping Delfi dan beracting seperti sedang di ajari dengan benar oleh cowok di samping nya.
Naura mendelik tajam pada keduanya, Safira seperti akan di hancurkan berkeping keping dengan sinar laser yang keluar dari kedua bola mata naura.
dia berjalan keluar dari perpustakaan entah pergi kemana. Setelah itu, Safira pun menjauhkan diri dari Delfi namun lagi lagi Delfi menahan lengannya tanpa alasan.
"Apa lagi?" Sinis Safira. Jelas tidak suka dengan cara cowok itu mengajaknya bicara. Terlalu tidak sopan.
"Gue tau lo lagi nyari Kevin kan, buat nanya nanya soal materi yang lo ga paham sama sekali?" Kata Delfi menebak dengan sangat benar. Safira terdiam sebentar sebelum menjawab "terus?" Balas Safira.
"Gue bisa ngajarin lo,"
"Ga perlu" balas Safira lagi.
"Kenapa? Suka ya sama Kevin?"
Mendengar pertanyaan Delfi yang tiba tiba membuat kening Safira berkerut. Gadis itu menatap Delfi bingung.
"Sorry for saying that," lanjut Delfi dengan lagak merasa bersalah.
"lo bukan tipe yang pilih pilih orang buat ngajarin lo sesuatu, kan?" Kata Delfi lagi tanpa mau melepaskan tangannya dari Safira.
"Diem aja, artinya iya. Sini duduk lagi biar gue jelasin bagian mana yang lo ga ngerti sama sekali." ucap Delfi dengan penuh yakin kalau ia bisa mengajari Safira dengan baik dan benar.
Safira duduk kembali dan mulai di ajari oleh Delfi bagian bagian mana saja yang tidak ia mengerti.
Rupanya belajar bersama Delfi tidak buruk juga. Delfi bisa menjelaskan materi dengan sangat detail tanpa terlewatkan sedikitpun. Safira jadi bisa, mudah dan cepat mengerti.
"Kok lo jago banget ngejelasinnya, Bu Kelly kalah saing kalau gini caranya," ujar Safira seraya menatap Delfi yang diam saja setelah menjelaskan panjang lebar.
"Makasih pujian nya." Gumam Delfi.
"Anggap itu bukan pujian,"
"Lo belajar dengan metode apa?" Tanya Safira ingin tahu.
"Praktek!"
Seusai berkata demikian Delfi bangkit dari kursinya lalu membawa serta dengan buku bukunya keluar dari perpustakaan. Safira menatapnya sampai hilang dibalik pintu perpustakaan. Cowok aneh. Ga sopan.
Safira kembali menatap bukunya dengan intens. Delfi keren, dia mengetahui semua nya tanpa berbelit-belit. Padahal melihat gambar anatomi tubuh manusia di bukunya sudah membuat nya pusing. Memangnya apa yang menarik dari biologi?
Setidaknya Safira jadi tahu, apabila manusia dalam kondisi seperti di cekik pada bagian lehernya, apa yang membuat manusia tersebut cepat meninggal.
Apa penyebab lainnya yang bisa membuat manusia koit dalam sekejap apabila benda tumpul menghantam kepala bagian belakang, punggung, telinga, dan lain lain.
Jaringan jaringan mana saja yang akan mati apabila manusia di serang di bagian leher seperti di cekik, terlilit kain, di tusuk, dll.Safira teringat akan kasus pembunuhan yang menyerang kaum wanita akhir akhir ini. Beritanya semua korban di serang dengan metode yang sama. Itu artinya mereka semua merasakan dan mengalami apa yang di jelaskan oleh Delfi tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/378887499-288-k124569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kriminal
Misterio / SuspensoTernyata dia seorang pembunuh bayaran yang dipelihara sejak kecil oleh orang tua gadis yang disukai nya! "Jangan tolak gue, gue kasar orangnya."