Pada waktu itu...
Minggu, 3-september-2024Seorang gadis bertubuh ramping dengan rambut panjang berwarna hitam, sedang mengintip di balik jendela kamarnya. Keributan yang terjadi sejak 3 jam yang lalu sampai dengan sekarang masih belum di ketahui apa pemicunya.
Safira V grizelda. Nama gadis itu. Dia bersembunyi di dalam kamarnya persis sebelum perkara itu terjadi. Tiba tiba kakak laki lakinya berlari terburu-buru masuk kedalam rumah dan tanpa mengucap sepatah katapun mengunci pintu kamar Safira dari luar dengan kunci serep yang dia punya.
Safira tidak berani keluar dari dalam ketika kakak laki lakinya— shaka andrew membisikkan sesuatu di seberang pintu. Safira hanya menempelkan telinganya di pintu dan mendengarkan dengan seksama apa yang Shaka katakan.
"Jangan keluar apapun yang terjadi, dek! Abang bakal balik lagi kesini!" Katanya yang Safira dengar agak samar.
Saat Safira mengintip di balik tirai sherif kelly nya, dia melihat seseorang dengan wajah gelap sedang memandangi kamarnya dengan tatapan tajam. Tidak ada senyuman di wajahnya, Safira hanya bisa melihat dendam yang tersirat oleh sosok misterius itu.
Sekarang...
Rabu, 13- november-2024.Safira kini pindah ke sekolah baru yang ada di kota Malang, Jawa timur. Bersama Shaka keduanya masuk ke dalam sekolah yang cukup terkenal di kota itu. SMAN 1 Malang. Awalnya Shaka yang berprofesi sebagai detektif harus pindah ke kota tersebut karena di pindah tugaskan untuk kasus yang lebih baru.
Shaka memang berniat membawa adik satu satunya itu jauh dari tempat tinggal yang lama agar adiknya bisa lupa dengan kenangan buruk orang tua mereka dan juga demi menjaga keselamatannya.
Kedua orang tua mereka meninggal mendadak akibat keracunan, kejadian itu benar benar bergiliran. Setelah papa meninggal karena keracunan sianida yang terdapat dalam ayam kari nya saat makan malam bersama di meja makan, kemudian di susul mama yang lenyap begitu saja setelah mengonsumsi air putih yang ternyata di dalamnya ada sianida.
Shaka dan Safira amat terpukul mendapati kejadian naas tersebut. Namun, apalah daya keduanya hanya berusaha ikhlas terhadap apa yang terjadi. Shaka juga tahu kalau adiknya sering sekali murung semenjak di tinggal mama dan papa, maka dari itu dia memutuskan untuk pindah domisili ke kota malang ini.
Shaka berhenti berjalan ketika sudah sampai di depan ruang guru. Tidak lama kemudian seorang guru wanita keluar dari sana seraya tersenyum manis melihat kedua kakak beradik tersebut.
"Pak Shaka ya?" Shaka mengangguk dengan senyuman.
Guru bernama Amelia Shakira. Biasa di panggil Bu amel bergantian memandang Shaka lalu Safira, gadis murung yang jarang sekali tersenyum. Safira jadi semakin yakin kalau dia akan sulit mendapatkan teman karena sikapnya yang terlalu tertutup.
"Saya titip adek saya ya," kata Shaka pada Bu guru lalu menatap adiknya sambil tersenyum.
"Abang kerja dulu, kamu belajar yang rajin dan patuhi peraturan di sekolah ini. Kalau ada apa apa ada Bu Amel yang bisa bantu, jangan rewel oke?" Kata Shaka panjang lebar, Safira di buat seperti anak kecil olehnya dan gadis itu benar benar muak saat kakak nya bersikap seperti barusan. Bu Amel tertawa gemas, "semoga kamu betah ya belajar di sini selama setahun kedepan." Kata Bu Amel.
Safira mengangguk lalu mulai berjalan mengikuti ketika Bu Amel pergi, Shaka lalu kembali bekerja seperti biasa di kantor polisi kecil, malang.
Safira di boyong masuk ke sebuah kelas yang ributnya minta ampun. Safira dapat mendengar suara suara teriakan melengking yang bersumber dari ruang kelas yang sedang mereka tuju saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kriminal
Mysterie / ThrillerTernyata dia seorang pembunuh bayaran yang dipelihara sejak kecil oleh orang tua gadis yang disukai nya! "Jangan tolak gue, gue kasar orangnya."