²⁶

1.7K 159 1
                                    

mereka berdua kembali diperjalanan kini menuju kerumah baru mereka,zeno fokus menyetir tapi satu tangannya tetap berada digenggaman tangan chika,ia tidak ingin melepas tautan tangan keduanya

"sayang kita perlu beli makanan dulu ga? takut nya nanti malam kita lapar kan,besok pulang sekolah kita bisa ke pasar buat beli bahan dapur"tanya chika pada zen

"boleh,kamu mau makan apa?"tanya zen menatap sekilas chika

"hmm aku pengen bakso aja,sama kita jalan jalan sebentar yuk dipasar depan, kayaknya disana banyak jajan dehh"ucap chika

"yaudh boleh"ucap zen yang mengikuti keinginan chika,zen menghentikan mobilnya didepan banyaknya gerobak jualan yang biasanya disebut pasar sore oleh orang orang disana

mereka berdua turun dan chika langsung menghampiri zen dan melingkarkan tangannya dilengan zen,chika mencari jajanan yang enak dan memesannya disana saat keduanya menunggu ada anak kecil yang menarik ujung baju chika yang membuat keduanya menatap anak itu

"lucunya,kamu kenapa narik narik baju aku hmm?"tanya chika melepas tautan tangan mereka lalu berjongkok didepan anak kecil itu

"kakak cantik sekali "ucapnya tersenyum menampilkan deretan giginya

"lucunya, makasih ya,kamu juga cantik bgt tau"ucap chika mencubit pelan pipinya

"kamu kesini sama siapa sayang?"tanya zen yang ikut berjongkok didepan anak itu

"aku kesini sendiri kakak"ucapnya

"lohh kok sendiri,kamu masih kecil loh masa ga ditemani siapapun, nanti kalau ada orang jahat gimn"ucap chika kaget mendengar anak sekecil itu berkeliaran sendirian

"kalau kata ibu panti aku selalu dilindungi oleh Allah kakak, jadinya aku ga takut kalau sendirian hehe"ucapnya kembali tersenyum

"panti?adek tinggalnya dipanti?"tanya zeno

"iya abg,aku tinggalnya dipanti anugerah itu didepan sana,tadi ibu panti ngasih uang buat beli jajan jadinya aku kesini buat beli bakso bakar "ucapnya menunjukan uang lembaran 5rb

"nama kamu siapa sayang?"tanya chika menatap sendu anak itu, mendengar ceritanya membuat hati chika sedih,anak sekecil itu harus berkelahi dengan keadaannya

"nama aku michi kakak, umur michi sekarang udah 5 tahun lohh"ucapnya yang selalu menampilkan wajah bahagia

"wahh kamu udah besar ya,ohh yaa,abg sama kakaknya boleh ga mampir ke panti?biar abg antar adek kesana sekalian abg mau beliin kalian banyak jajan,mau ga?"tanya zeno mengelus pipi tembem itu

"beneran?waa michi senang sekali, makasih ya abg"ucapnya memeluk tubuh zeno

"sama samaaa,adek mau jajan yang mana biar abg beliin semuanya, nanti sekalian sama teman kamu disana"ucap zen menggenggam tangan mungil michi dan memeluk pinggang chika

"aku sedih liatnya"bisik chika hampir menangis

"shutt jangan nangis sayang,kita antar dia pulang ya sekalian kita lihat pantinya, jangan nangis, nanti kita kasih sedikit bantuan untuk mereka disana"ucap zen mengecup pipi chika singkat

"abg aku mau ini boleh ga?"tanya michi menunjuk kearah gerobak dimsum

"boleh dongg,habis itu kamu mau apa lagi"tanya zeno

"udah abg kayaknya itu cukup"ucapnya

"beneran udah?bakso sama dimsum aja adek ga mau yang lain?"kini bukan zen yang bertanya melainkan chika

"iya kakak"ucapnya.

"yaudh mbak saya borong semua dimsum nya ya"ucap zen diangguki orang itu

"aku boleh gendong kamu ga?"tanya chika menatap michi

nikah karena wasiat [chikzee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang