Warning ⚠️
Ada adegan dewasa jadi buat dibawah umur boleh skip part ini
Anjay senang kan kalian kalau begini,aku yang deg degan nulis beginian buat pertama kalinya 🗿🗿🗿🗿🗿🗿"T-tapi kita harus packing buat besok zen,gimn kalau kita telat naik pesawat nya"ucap chika yang gugup setengah mati ditambah dengan wajah zen yang terlihat sangat ingin menerkamnya
"kita bisa tunda penerbangan menjadi siang,kamu tidak ingin memberikannya sekarang?"tanya zen dengan wajah sedikit kecewa
"b-baiklah kamu boleh melakukannya sekarang "ucap chika mengiyakan jika memang sudah seperti ini ia sudah tidak bisa menolak ajakan zen
mendengar persetujuan dari chika zen langsung meraih tengkuk chika dan mencium bibir chika,zen melumat bibir manis itu dengan cukup brutal sampai chika sedikit kesulitan mengimbangi ciuman yang zen berikan
zen berdiri dengan menggendong chika ala koala tanpa melepas ciumannya zen membawa chika kekasur,la membaringkan chika disana dan menindih tubuh chika
"kamu cantik chik,malam ini aku bakal buat kamu jadi semakin cantik"ucap zen tersenyum lalu kembali melumat bibir chika
ciuman panas itu turun keleher putih chika,ia mengecup bahkan menggigit kecil leher chika membuat tanda keuangan disana,Chika melenguh dan memejamkan matanya saat merasakan zeno mengecup kuat lehernya
setelah puas dengan leher chika,zeno turun menatap dua benjolan besar yang ada didada chika sebelum membukanya zeno menatap chika yang sudah terlihat kacau
"boleh?"izin zen
dan chika hanya mengangguk, mendapat izin dari chika pria itu langsung merobek baju yang tadi chika pakai sampai akhirnya kini chika hanya mengenakan bra pink,zen menatap lekat dua gunung yang sangat putih dan besar itu tanpa berlama-lama zen langsung memberikan kecupan disana
"enghh" lenguh chika
mendengar itu zeno semakin tidak tahan,ia membuka pengait bra yang chika kenakan sampai akhir baju atas chika sudah terbuka semua,zen langsung mengulum nipple chika dan satu tangan meremas payudara yang satu lagi
"Shh..ahh..pelan pelan zen"desah chika merasa kuluman zen semakin kuat dan perih karena ini pertama kali baginya
chika terus mengeluh disetiap sentuhan zen ditubuhnya,kini zen sudah sampai dititik dimana ia berada dibawah yaitu tepat didepan milik Chika, karena keduanya sudah sama sama full nekad
"aku masukin ya?"ucap zen mengarahkan miliknya ke milik chika
chika kembali mengangguk ia memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya saat zen menggesek benda keras itu disana,zen tidak memasukkan nya tapi ia terus menggesekkan nya dimiliki chika
"Aahh.. buruan masukin aku ga kuat"ucap chika yang sudah tidak tahan karena zeno terus menggesekkan penisnya disana
"aku takut kamu kesakitan chik"ucap zen menatap chika
"cepatlah,aku lebih tersiksa kalau kamu cuman menggesek nya"rengek chika
"tahan ya"ucap zen yang perlahan memasuki nya
"arhhh"teriak chika saat zen menghentakkan pinggulnya sampai akhirnya keluar darah dari milik chika
zen mendiamkan nya sebentar dan setelah dirasa chika sudah tidak meringis lagi,zen pun menggerakkannya perlahan membuat chika mendesah karena sudah merasakan nikmat dari gerakan zeno